Bab 51
"Oh, dia pergi ke pabrik. Katanya ada beberapa data yang nggak cocok, jadi dia mau lihat langsung," kata Jeffry, sedikit menahan informasi. Bagaimana kalau ini cuma kesalahpahaman semata?
"Nggak mungkin dia ngambek terus bolos kerja, 'kan?" tanya Xander curiga.
Setelah bangun, dia baru ingat kejadian semalam saat dia menarik Shania dengan paksa.
"Nggak, nggak, dia benar-benar ke pabrik. Masalahnya nggak besar sih, tapi juga nggak kecil. Sebenarnya saya mau kasih tahu, tapi jadwal Anda padat sekali hari ini, jadi dia bilang dia ke sana dulu saja." Jeffry menjelaskan.
Xander mengangguk, tidak bertanya lebih lanjut.
Shania naik taksi menuju pabrik.
Sepanjang perjalanan, dia menyempatkan diri menikmati pemandangan di sepanjang jalan.
Sesampainya di pabrik di pulau itu, dia memperkenalkan diri. Kepala pabrik langsung keluar bersama staf administrasi dan keuangan untuk menyambutnya.
Kepala pabriknya adalah pria berusia sekitar 40-an, bertubuh sedang, agak gemuk, berkulit gelap. Begitu meliha

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link