Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 15

Setelah menjemput Eleya pindah ke rumah Alva, Isabel meminta tolong lagi kepada Alva. Setelah ini, dia akan merawat Kelvin dengan sepenuh hati dan berusaha membantu putranya itu sembuh dari autisme yang diidapnya. Pagi harinya. Setelah mengantar Eleya ke TK, Isabel langsung ke vila Cedric. Jam menunjukkan pukul 07:30. Suasana vila terasa damai. Burung-burung sibuk berkicau dan bunga-bunga bermekaran. Saat Isabel masuk ke dalam vila, Cedric sudah sarapan dan sedang minum kopi. Setiap gerakannya terlihat begitu elegan. Begitu melihat Isabel, matanya pun memicing dengan dingin. Mereka belum menyepakati jam berapa Isabel harus datang, tetapi hari ini Isabel sudah datang sepagi ini? Agak mencurigakan. "Di atas meja itu ada catatan soal apa-apa saja yang Kelvin suka dan nggak suka. Baca dan ingat baik-baik, dia sering mengamuk kalau nggak sesuai dengan keinginannya," ujar Cedric dengan dingin. "Oh, oke." Isabel mengangguk dan mengambil buku catatan itu. Totalnya ada 10 hal yang Kelvin suka dan tidak suka. Setiap poinnya tertulis dengan sangat jelas. "Oke, aku ingat semuanya. Aku akan menjaga Kelvin dengan baik," ujar Isabel. Cedric pun meletakkan cangkir kopinya dan bangkit berdiri. "Kalau ada pertanyaan, langsung tanya saja ke Frans." Setelah itu, Cedric bergegas meninggalkan ruang makan. Pria itu pasti mau berangkat kerja. Isabel pun menghela napas lega. Dia juga merasa tidak nyaman seandainya Cedric tetap di rumah. Setelah mobil Cedric sudah tidak terlihat lagi, barulah Isabel berjalan ke atas menuju kamar Kelvin. "Kelvin, Bibi datang." Kelvin duduk di kasurnya. Sorot tatapannya sontak menjadi berbinar saat melihat Isabel. Dia pun menyibakkan selimutnya dan duduk diam, mengisyaratkan Isabel untuk membantunya berganti pakaian. Isabel sontak terdiam. Dasar anak malas. Isabel akhirnya berjalan menghampiri dan membuka lemari, tetapi ekspresinya sontak tertegun. Karena ... hanya ada pakaian berwarna hitam di dalam lemari pakaian Kelvin! Mulai dari kemeja, celana panjang, jas, bahkan kaus kaki yang disimpan dalam kotak di bagian bawah! Ya ampun, masa begini warna pakaian anak-anak? "Kelvin, kamu nggak punya baju lainnya?" Kelvin menggelengkan kepalanya. Isabel sontak terdiam. Eleya sudah mengenakan pakaian dalam berbagai macam model dan warna sejak kecil, begitu pula dengan anak-anak lainnya pada umumnya, tetapi Kelvin hanya memakai warna hitam? Pantas saja karakternya jadi murung begitu! "Ayo pakai ini dulu. Nanti Bibi ajak beli yang baru." Kelvin mengangguk, lalu berganti pakaian dan mandi. Dia mengikuti Isabel ke bawah, lalu makan dan ke ruang belajar untuk membaca. Kelvin sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata pun. Kenapa seperti ini? Sebuah ide pun terbersit dalam benak Isabel. Dia akhirnya kepalanya di depan meja Kelvin. "Kelvin, ayo kita main! Kamu nggak boleh bilang nggak mau, soalnya bakal ada hadiah kalau jawabanmu benar." "Misalnya nih kamu adalah orang miskin, terus kamu punya alat pancing dan sekeranjang ikan. Mana yang bakal kamu pilih?" Kelvin tidak menyangka akan diajak bermain, jadi dia akhirnya berkata, "Sekeranjang ikan." Isabel sontak merasa senang, jarang sekali Kelvin mau bicara. Sayangnya .... "Tet-tot, Jawabannya salah! Lebih baik mengajari mereka memancing! Sekeranjang ikan bakal habis kalau dimakan, tapi kalau bisa memancing, berarti bisa mendapatkan lebih banyak ikan." Kelvin mengernyit, lalu berkata dengan nada dingin. "Tapi, kalau sekeranjang ikan itu dijual, 'kan jadinya bisa beli lebih banyak alat pancing? Lalu, tinggal sewakan alat pancing itu supaya keuntungannya bisa dipakai untuk membeli alat pancing yang lebih banyak lagi. Terus, tinggal disewakan lagi dan begitu terus supaya dapat uang lebih banyak. 'Kan terus dapat uang itu lebih enak?" Hah! Memangnya bisa seperti itu? Apa ketajaman insting Kelvin dalam berbisnis ini diturunkan dari Cedric? Isabel benar-benar kagum dengan cara pikir Kelvin. Namun, dia tidak mengerti kenapa .... "Kelvin, kok kamu seringnya nggak mau bicara? Buktinya kamu bisa bicara dengan lancar?"

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.