Bab 87
Napas Davin agak panas, keringat mengucur dari dahinya. Dia mengalami demam tinggi dan tubuhnya tidak stabil.
Dia memelukku dari belakang sambari berbisik, "Shani ... aku takut."
Hah? Dia masih takut? Mereka semua saja takut saat dia keluar ...
Terutama orang seperti Kayla ini. Mereka menindas orang lain untuk bersenang-senang, tetapi Davin selalu ingin membunuh orang.
"Ternyata ... kalian memang punya tujuan. Kalian bersekongkol dengan pembunuh gila ini! Kalau kalian berani datang hari ini, jangan harap bisa pergi!" kata Kayla dengan marah, lalu memerintahkan orang di sekitarnya untuk bertindak.
Sebelum Clara sempat bereaksi, aku langsung menariknya dan berjalan keluar.
Davin terhuyung-huyung karena aku menariknya, dia hampir kehilangan keseimbangannya.
Kayla membawa tiga orang, ketiga orang itu semuanya berbadan besar dan kuat. Jadi, melarikan diri adalah pilhan terbaik.
Aku dan Clara berlari keluar dengan cepat, kemudian menekan tombol lift dengan kuat.
"Aduh, kenapa naik lift lagi,
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link