Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 80

Aku berdiri di depan pintu dan meliriknya, kemudian masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Kamar yang disiapkan untukku sangat besar, tempat tidurnya sangat empuk dan lingkungannya sangat bagus, tetapi terasa sangat kosong. Sebaliknya, kamar kecil Davin itu lebih memberikan rasa aman. Aku terkejut dengan pemikiranku sendiri. Sepertinya pandanganku terhadap Davin benar-benar berubah. Padahal jelas-jelas aku tahu dia adalah pembunuh! Aku meringkuk di tempat tidur karena merasa ketakutan. Aku takut melihat kilat dan mendengar suara guntur, Sekarang aku bahkan lebih takut bisa berempati dengan Davin, si pembunuh ini. Tiba-tiba, petir seolah-olah meledak di depanku ... "Ah ... " teriakku ketakutan, sambil meringkuk dan terengah-engah. "Davin ... pulanglah ke panti asuhan dan tunggu aku. Dengar kataku, ya." "Shani, aku akan selalu menunggumu, kalau kamu nggak datang ... aku nggak akan pergi." "Shani, kamu sudah janji akan datang menemuiku. Aku akan terus menunggumu di panti asuhan." Adegan

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.