Bab 676
...
Di laboratorium bawah tanah Universitas Kota Hairo.
Polisi sudah mengamankan seluruh pintu masuk laboratorium dan dengan cekatan memasang garis polisi di sekitar laboratorium.
Aku mengekor di belakang mobil Ben sampai ke sini, sementara Xavion dan Xenia memanfaatkan kesempatan saat Ben mulai menyalakan mesin mobil untuk memanjat bagian belakang mobilnya.
Kakiku refleks ingin melangkah masuk begitu turun dari mobil, tetapi langsung dicegah oleh petugas yang berjaga.
"Yesa! Barusan Xavion dan Xenia masuk!" pekikku tanpa basa-basi begitu melihat Yesa.
Dia sontak berdiri mematung di pintu masuk sambil menatapku dengan sorot mata heran sekaligus terkejut. "Hah? Sedang apa kamu di sini?"
Matanya terlihat agak memerah. Kentara sekali kalau dia habis menangis.
Mungkin seorang polisi sepertinya pun tidak kuasa menahan sedih karena mendeteksi DNA Vincent.
Bisa jadi juga dia marah karena Yoga membantu Tami melarikan diri.
"Vincent ... sudah meninggal?" tanyaku lirih.
Pertanyaan menyakitkan it
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link