Bab 544
Yoga segera berbalik dan menatap Xenia. "Kenapa kamu memanggilku om? Memangnya aku kelihatan tua?"
Di sudut lain, Yesa yang memanfaatkan kelicikannya berhasil memancing salah satu pria ke dekat tangga dan menendangnya ke bawah. Setelah itu, dia berlari masuk lift sambil terengah-engah.
"Panggil aku kakak," ujar Yoga yang masih merasa risi karena dipanggil om oleh Xenia.
"Tapi, kamu seumuran Papa," jawab Xenia sambil menatap Yoga dengan ekspresi serius.
Yoga pun terdiam dan tidak berkata-kata lagi.
Yesa menoleh dan bertanya pada Yoga, "Kalian membicarakan apa?"
"Nggak usah ikut campur," balas Yoga dengan ketus.
Yesa yang masih terengah-engah berusaha mengatur napasnya. "Ayo, cepat kembali ke kabin."
Lift pun berhenti di dek yang kami tuju.
Setelah keluar lift, kami mengamati sekeliling dan melihat ada orang yang ditikam mati di koridor. Orang itu mungkin orang kaya yang tinggal di dek ini.
Sepertinya orang-orang dari dek bawah sudah mulai naik dan merebut kartu kabin milik orang-orang k
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link