Bab 532
Pria di luar pintu itu masih terus menangis sambil mengetuk-ngetuk pintu dengan panik. Lalu, tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki yang semakin mendekat.
Suara tawa pun menyusul. Sepertinya ada orang yang berjalan ke arah kami. "Ketemu. Ada satu orang yang lolos di sini."
Benar rupanya, ada sekelompok orang yang datang mendekat. Dilihat dari penampilan mereka, sepertinya orang-orang ini adalah sekumpulan preman yang membawa tongkat golf dan tongkat besi. Masalahnya utamanya adalah, preman-preman ini berjalan perlahan ke arah kami.
Pria itu semakin ketakutan. Tangisnya makin kencang seraya mulai berlutut di depan pintu kamarku.
Dengan gemetar, dia memohon padaku untuk mengizinkannya masuk.
Jantungku berdebar tidak terkendali. Bagaimana kalau Davin terjebak masalah di luar sana?
Akhirnya, aku memutuskan untuk membuka pintu kamar dan menarik pria itu ke dalam tepat sebelum para preman itu menangkapnya.
Dengan gerakan tergesa-gesa, aku mengunci pintu secepat mungkin. Sementara di lu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link