Bab 51
Davin!
Si gila dari panti asuhan itu!
Si pembunuh yang mencabut nyawaku!
Kenapa dia ada di sini!
Davin juga termangu menatapku selama beberapa saat.
Aku sontak tersadar dari lamunanku, lalu segera mengambil selimut yang berada di atas lantai dan menyelimuti diriku sendiri. Setelah itu, aku berbalik badan hendak mencari ponsel untuk melapor polisi.
Akan tetapi, tubuhku terasa terus gemetar, mungkin karena ketakutan. Lama sekali aku mencari-cari ponsel, tetapi tidak kunjung menemukannya. Aku merasa seperti sedang mimpi buruk. Aku berusaha mati-matian untuk lepas dari belenggu ini, tetapi tidak bisa.
Sambil berlutut di atas lantai, aku memperhatikan pantulan wajahku di cermin. Wajah itu terlihat sangat asing, tetapi pada saat yang bersaman juga mirip dengan wajahku dulu.
"Aaah!" Aku sontak meraba-raba wajahku sekarang dengan panik.
Tidak, tidak mungkin! Aku 'kan sudah mati! Siapa wajah yang kulihat di cermin ini?
Deru napasku pun perlahan-lahan kembali tenang. Barulah pada saat itu aku me
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link