Bab 50
"Tuan, obatnya sudah diberikan. Wanita itu juga ada di dalam kamar. Kali ini, pasti berhasil."
Aku mulai merasa panik. Tempat apa ini? Kenapa kelopak mataku terasa begitu berat?
"Shani ..." Aku bisa mendengar suara serak itu, deru napasnya, serta ... hawa napsu yang tersirat.
Tiba-tiba, bibirku dicium dengan begitu ganasnya. Aku sontak ketakutan.
Di mana ini? Aku ada di mana?
"Umph ..." Aku mengerang pelan. Aku berusaha membuka mataku, tetapi tidak bisa.
"Shani ..."
Suara itu terus memanggil namaku, tetapi aku merasa ada yang aneh.
Dia menyentuh tubuhku dengan panik, tetapi aku bisa merasakan dia sedang berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan hawa napsunya.
Seolah-olah dia tidak mau sampai menyakiti aku.
"Maaf ... Shani, aku ... nggak bisa mengendalikan tubuhku."
Suaranya terdengar tercekat, sepertinya dia sedang merasa kesakitan. Dia juga terus meminta maaf seolah-olah tubuhnya berada di luar kendalinya.
Setelah itu, aku tidak bisa melawan lagi. Aku jatuh tidak sadarkan diri.
"Ugh
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link