Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 259

"Arya, dia bukan Shani ..." Kesadaran terakhirku adalah ketika Yuna menangis dan berteriak bahwa aku bukan Shani. "Shani sudah meninggal." Aku tahu dia takut dan panik. Kenapa dia panik? Waktu dulu, dia sangat yakin bahwa Arya akan menikahinya. Sekarang, mengapa dia menangis? Sementara itu. Ketika aku kembali tersadar, yang kulihat hanya keputihan. Aku terbangun di tempat yang begitu akrab sekaligus asing bagiku. Ini adalah kamar tidur keluarga Japardi, tempat tinggalku selama bertahun-tahun. Aku merasa agak mati rasa dan mencoba untuk mengangkat lenganku. Namun, tubuhku tidak sepenuhnya dalam kendaliku. "Shani ..." Sebuah suara yang tidak asing memanggil namaku. "Nona, waktunya makan." Yang memanggilku adalah Bibi Eli, pembantu rumah tangga kami. Aku sedikit pusing. Saat bangun dan mengamati pakaian yang aku kenakan, aku merasa agak kebingungan. Piama ini ... diberikan oleh Bibi Vero kepadaku. "Nona, Tuan Muda sudah pulang," Bibi Eli tersenyum padaku dari luar pintu. Semua terasa begi

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.