Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 226

Tampaknya, dia selalu bisa memperhitungkan segala sesuatu dengan akurat dan selalu terlihat begitu percaya diri dalam mengendalikan segalanya. Aku menangis diliputi cemas, menutupi lukanya dengan panik. Polisi masuk, kemudian membawa pelaku keluar. Ambulans pun tiba tepat waktu. Sepertinya, Davin meramal bahwa seseorang akan terluka. "Kamu tahu ada yang mau menyerang Sanny, sehingga kamu panggil ambulans lebih dulu?" tanya Yesa dengan nada sombong, merasa ada yang tidak beres. Dia sudah sangat berhati-hati. Jadi, sang pelaku mungkin mengikutinya. Satu-satunya kemungkinan lain adalah Sanny sudah diawasi sejak dia keluar rumah dan orang itu mengikutinya sampai ke sini. "Soal ambulans, itu kupanggil untukmu," kata Davin dengan suara rendah seraya menatap Yesa dengan sorot mata sinis. Aku bisa melihat dengan jelas secercah rasa takut melintas di mata dingin dan angkuh milik Yesa. Jelaslah dia masih takut pada Davin. "Tanpa izin dariku saat memanggil istriku untuk datang, tentu orang yang a

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.