Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 7 Sibuk Menjanda

Kalimat Gaston terdengar seperti memarahi Maura. Alis Maura terangkat. Menemani Lula ada waktu. Menemaninya mencoba gaun pengantin ada waktu. Namun, Gaston tidak punya waktu dua puluh menit untuk bercerai? Padahal Maura akan membiarkan mereka bersama. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu tiba-tiba mendengar suara ketuk pintu dari ujung telepon. "Kamu nggak pergi ke Biro Urusan Sipil, Gaston?" Gaston mendengus dingin, "Kamu pikir semua orang seperti kamu yang suka mengingkari janji?" Setelah Maura yakin bahwa Gaston tidak pergi, dia berkata, "Kalau begitu, foto depan Biro Urusan Sipil, tunjukkan kepadaku ...." Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, Gaston menutup telepon. Maura menjauhkan ponselnya, lalu mengumpat, "Dasar bajingan!" Monica merapikan pakaiannya, lalu menimpali, "Apa lagi yang dia lakukan?" Maura berkata dengan marah, "Siapa yang tahu! Aku terlambat, tapi dia juga nggak pergi ke Biro Urusan Sipil. Dia juga yang marah!" Sendiri salah, tapi tidak mengizinkan orang lain salah. Tepat setelah Maura selesai berbicara, sebuah pesan masuk ke ponsel Monica. Monica melihatnya, lalu memutar matanya. Dia menyerahkan ponselnya kepada Maura, kemudian berkata, "Gaston membayar banyak untuk membuat janji denganmu lusa." Bukan, lebih tepatnya, membuat janji dengan Jill. Pria sialan. Dia tidak punya waktu dua puluh menit, tetapi dia bisa membuat janji dengan Jill. Maura hampir menghancurkan ponselnya hingga berkeping-keping. Tatapannya tampak dingin. "Aku sibuk menjanda!" Hanya ada satu pikiran di benaknya saat ini, yaitu bercerai. Segera bercerai! Monica membalas asistennya dengan kata-kata Maura. Monica meletakkan ponselnya, lalu menganalisa, "Gaston membuat janji denganmu mungkin untuk membuatkan gaun untuk Lula. Akan ada sebuah pesta mode di Bitar Entertainment bulan depan. Aku dengar dia juga ada dalam daftar. Pesta ini cukup menarik. Gaston seharusnya menghabiskan banyak uang untuk Lula agar dia bisa hadir." Ketika Maura mendengar ini, dia tidak lagi merasa patah hati. Dia mungkin mati rasa. Maura tidak merasa terkejut. Gaston tidak hanya memasukkan Lula ke dalam pesta, tetapi dia juga mencari Jill agar membuat gaun untuk Lula. Bukankah dia berinvestasi banyak? Melihat Maura tidak bereaksi, Monica tidak bisa menahan amarahnya. Dia menampar meja dengan keras. "Hei, apakah kamu akan membiarkan mereka?" Maura tetap tenang. "Kalau kamu punya ide untuk membuat Gaston bangkrut, aku nggak keberatan mengambil bagiannya." Selingkuh bukan salah satu pihak saja. Pada akhirnya, laki-lakilah yang gagal menjaga janji suci pernikahan. Terlebih lagi, Maura merasa rendah jika bertengkar dengan seorang pelakor. Melihat Monica masih ingin berbicara, Maura menyeka wajahnya dan mengganti topik pembicaraan, "Bukankah terakhir kali kamu bilang ada klien besar?" Monica tidak tertarik. "Oh, itu Bitar Entertainment. Bosnya kebetulan berada di Kota Minaya hari ini dan ingin bertemu denganmu untuk membicarakan detailnya. Aku belum mengiakan." Bitar Entertainment memiliki banyak aktris terkenal. Sepanjang tahun, selalu ada pengumuman berbagai acara mode, upacara penghargaan, serta berbagai pesta. Jadi permintaan akan gaun jauh lebih tinggi daripada yang lain. Jika mereka menerimanya, reputasi studio secara keseluruhan juga akan naik ke level yang lebih tinggi. Maura segera bersorak, "Tunggu apa lagi? Bodoh sekali kalau kita menolak uang. Kita pergi sekarang." Monica memandang pinggang Maura yang sangat tipis. Dia memutar matanya, lalu mendapatkan sebuah ide. Jam dua siang. Maura dan Monica tiba di depan Bitar Entertainment. Saat mereka hendak parkir, sebuah mobil biru mencolok melaju menuju tempat parkir yang telah ditargetkan Monica. Monica panik, lalu menginjak pedal gas. "Bang!" Suara hantaman besar terdengar.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.