Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 10 Menghancurkan Bisnis

Maura tidur sehingga tidak mendengar. Ketika dia bangun, dia menyadari bahwa mobil Monica tidak diparkir di depan studio, melainkan di kompleks apartemen yang baru dibangun. Dia memandang Monica yang sedang bermain ponsel di jok pengemudi dengan tatapan bingung. "Ada klien?" Melihat Maura sudah bangun, Monica menggoyangkan kunci di tangannya dengan anggun. "Bukan, aku akan menunjukkan dunia kepadamu." Begitu turun dari mobil, Maura baru tahu bahwa Monica diam-diam membelikannya sebuah apartemen. Apartemen itu tidak besar, tetapi cukup untuk Maura tinggal sendiri. Monica berkata dengan penuh perhatian, "Tinggal di studio sepanjang waktu bukanlah pilihan. Kamu nggak bisa tidur nyenyak, juga nggak aman. Apartemen ini nggak jauh dari studio. Kamu belum bercerai, aku takut bajingan itu merebut apartemen ini darimu, jadi sekarang properti ini atas namaku. Setelah kamu kembali lajang, aku baru menggantinya." Begitu Maura menerima kuncinya, dia tidak tahu harus berkata apa. Monica melambaikan tangannya."Aduh, apartemen ini dibeli dengan hasil kerjamu juga. Kamu selalu menerima untung lebih sedikit setiap tahunnya. Anggap saja aku menebusnya kali ini. Aku masih harus bergantung padamu untuk menghasilkan pundi-pundi uang." Maura menerima kuncinya tanpa sungkan. Keesokan paginya. Maura dibangunkan oleh sebuah panggilan telepon. Ketika dia membuka ponselnya, dia melihat ada tiga puluh tiga panggilan tidak terjawab. Monica menelepon sebanyak tiga puluh dua kali, Gaston satu kali. Maura menelepon Monica tanpa ragu. "Ada apa?" "Nggak apa-apa. Aku mau ingatkanmu, nggak perlu sibuk untuk saat ini. Awalnya aku khawatir nggak sempat desain, sekarang beberapa pelanggan mengatakan kalau efek tampilan akhir dari gaun pesta nggak sesuai permintaan mereka. Mereka nggak mau depositnya dan ingin membatalkan pesanan. Sekarang produk-produk itu masih menggantung di toko. Semua kerja keras selama ini sia-sia." Maura mengerutkan keningnya. "Nggak sesuai permintaan mereka?" Selama bertahun-tahun studio dibuka, mereka belum pernah mengalami situasi seperti ini. Studio kecil dengan reputasi kecil seharusnya tidak dilawan oleh merek ternama sedemikian rupa. Maura meremas ponselnya erat-erat, ujung jarinya memutih. "Tunggu sebentar, aku akan segera ke sana." Setelah menutup telepon, dia segera naik taksi ke studio. Dia masih membalas pesan Monica dalam perjalanan. Tiba-tiba, Maura melihat pencarian tren yang diunggah Lula di Facebook. Maura lupa kapan dia mengikuti Lula. Entah apa yang dia pikirkan, Maura pun meng-klik unggahan Lula untuk melihatnya. "Hal yang paling membahagiakan dalam hidup ini mungkin adalah ketika seseorang bekerja keras untuk menjungkirbalikkan seluruh dunia demimu." Di bawahnya terdapat foto selfie Lula. Latar belakangnya adalah gedung Bitar Entertainment. Separuh bahu pria terlihat di pojok kanan bawah foto. Bahan jasnya berkualitas tinggi, desainnya sangat indah. Maura melihat Gaston mengenakan jas ini di tempat Vasco hari ini. Gagal mendapatkan desain Jill, lalu menghancurkan bisnis orang. Gaston sama sekali tidak peduli dengan kehidupan Maura. Dasar pria berengsek! Maura dengan kesal menekan tombol keluar, lalu menutup ponselnya. ... Studio sedang sibuk, telepon terus berdering. Maura yang mengangkatnya. Mayoritas adalah permintaan untuk membatalkan pesanan. "Apakah kamu sudah menghubungi pelanggan? Apa yang mereka katakan?" Monica awalnya tidak ingin Maura khawatir, tetapi melihat tagihan yang terus meningkat di depannya, dia puntidak bisa mengendalikan emosinya. "Alasan mereka hanya nggak sesuai. Aku bertanya kepada seorang pelanggan setia. Katanya dia disuap dan bertanya apakah kita menyinggung seseorang. Menyinggung siapa lagi? Tentu saja Gaston! Maura bertanya ke inti, "Berapa kerugiannya?" "Semua pesanan ini adalah gaun yang dibuat khusus sesuai permintaan pelanggan. Awalnya, aku berencana melunasi tagihan pabrik setelah menerima pembayaran akhir. Tapi sekarang mereka nggak mau lagi gaun-gaun ini sehingga kita nggak bisa mendapatkan pembayaran terakhir dari pemasok." "Total kerugian sekitar empat puluh miliar." Empat puluh miliar .... Gaston ingin membuat mereka bangkrut. Maura hampir tidak bisa bernapas. Saat dia hendak mengatakan sesuatu, ponselnya tiba-tiba berdering. Maura melihat sekilas. Gaston yang menelepon.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.