Bab 267
Kelemahan Ana hanya boleh dimanfaatkan oleh dia seorang!
Ana tersenyum sinis sembari berkata, "Aku sengaja membiarkan dia membiusku. Aku juga sengaja pergi agar dia punya kesempatan untuk menaruh obat pada minumanku. Tapi sebelumnya aku sudah makan obat penawarnya."
Ketika melihat ekspresi percaya diri Ana, Adriel yakin bahwa dia tidak sedang berpura-pura dan mengatakan yang sebenarnya.
Dia berpikir dan seketika mengerti.
"Kamu ingin memancingnya, ya? Sengaja memberinya kesempatan untuk mengancamnya?"
"Kalau nggak begitu, apa lagi? Makan bersamanya saja aku merasa mual, bagaimana mungkin aku membiarkannya berhasil?" tanya Ana sambil mengeluarkan sebuah pena perekam dari tubuhnya.
Tadinya, Ana akan membuka mata untuk melakukan perlawanan. Namun tak disangka, Adriel tiba-tiba masuk dan membuatnya terkejut.
"Dengan rekaman ini, aku bisa mengancamnya agar dia menyetujui pinjamanku. Sekarang, orang itu sudah mati, rekaman ini nggak ada gunanya lagi. Coba kamu bilang, apa kamu sudah menghanc
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link