Bab 113
Ebert sebenarnya juga merasa marah di dalam hatinya. Awalnya, dia mengajak Adriel untuk mencari hiburan bersama-sama. Hanya saja, pelayan wanita itu direbut di tengah jalan dan hal ini membuat dirinya merasa malu di depan Adriel.
"Baik. Aku akan segera mengaturnya," ujar si muncikari sambil menatap Vivian dengan penuh amarah. Dia akan memberinya hukuman setelah selesai bekerja nanti.
Saat ini, pintu ruang VIP tiba-tiba terbuka dan Selvi berjalan masuk ke dalam.
"Kenapa kamu kembali ke sini? Bukankah kamu pergi melayani Pak Brodi?" tanya si muncikari.
Selvi berkata, "Pak Ebert, Pak Brodi memanggilmu."
Ebert terkejut, lalu bertanya kebingungan, "Untuk apa Pak Brodi memanggilku?"
Ebert tahu jelas akan kemampuannya sendiri. Perusahaan kecil miliknya tidak mungkin bisa menarik perhatian Brodi. Orang lain bahkan tidak berani menatap Brodi secara langsung, bagaimana mungkin Brodi mengajaknya untuk minum bersama?
"Di ruang VIP Pak Brodi ada seorang tamu yang bilang kalau dia adalah teman sekel
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link