Bab 17
Henry mengangkat alisnya, lalu tersenyum menggoda, "Ini adalah rumahku, terserah aku mau berpakaian seperti apa. Selain itu kamu sudah pernah melihat hal yang lebih intim daripada hal ini, untuk apa kamu pura-pura bersikap polos?"
Carina, "..."
Dia sangat ingin menjahit mulutnya!
Carina berkata sambil menggertakkan giginya, "Cepat pakai jubah mandimu, aku nggak tertarik dengan tubuhmu!"
Henry sama sekali tidak bergerak. Henry melipat kedua tangannya di depan dada sambil bersandar di pintu, kemudian menatap telinga Carina yang memerah.
"Kalau nggak tertarik, kenapa telingamu memerah?" ujar Henry dengan nada menggoda.
Carina menurunkan tas yang menghalangi pandangannya, lalu memelototi Henry, kemudian segera mengalihkan pandangannya. "Aku datang karena ada masalah mendesak, aku berlari ke sini sampai kehabisan napas."
Henry terkekeh, dia tidak ingin mengungkapkan kedok Carina. Henry merapikan jubah mandi untuk menutupi otot dadanya dan mengencangkan ikat pinggangnya.
"Ada masalah mendesa

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link