Lembut dan Manis
Akhirnya, setelah perjalanan yang melelahkan, Ken sampai juga di apartemen Sely. Beruntung pintu apartemennya sudah memakai pindai jari, jadi Ken tak perlu bertanya berapa nomer sandinya.
Setelah berhasil masuk ke dalam, Ken mendudukkan Sely di atas sofa. Namun tubuh perempuan itu langsung rebah di sana, dengan sebelah tangannya yang menarik lengan Ken, membuat lelaki itu ikut terjatuh menindih samar tubuh Sely.
Tatapan mereka bertemu. Kedua mata Sely menatapnya penuh pengharapan, sedangkan Ken sendiri merasa ragu.
“Ken … Aku menyukaimu,” lirihnya.
Kedua alis Ken seketika terangkat. Tidak menyangka kalau Sely ternyata juga menyukainya. Padahal selama ini Ken selalu merasa tidak percaya diri saat hendak menyatakan cintanya pada Sely.
Tapi rasanya aneh. Kenapa hatinya tidak berdebar sedikitpun saat mendengar pernyataan cinta dari perempuan cantik ini?
Bahkan, sekilas Ken melihat bayangan Val yang sedang menunggunya di rumah dengan wajah cemberut.
Wah, sepertinya dia sudah gila!
Perlahan
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link