Bab 92
Empat mata bertemu, ruang dan waktu seakan membeku sejenak, napas juga terhenti sejenak.
"Pak Steven! Benar-benar Pak Steven!" Seseorang mengenalinya.
"Kak Steven, Kak Steven ... " Lucy tidak menyangka Steven akan muncul. Hatinya menjadi panik.
Dia masih agak takut dengan Steven. Meski Mellisa diam-diam mengutuknya sebagai anak haram yang memalukan setiap hari, tetapi tidak bisa disangkal kalau Kak Steven lah yang menguasai Grup Octavian saat ini.
"Felix, bawa Lucy pergi, cepat." Steven memerintahkan tanpa ekspresi.
Saat ini seseorang sudah diam-diam mengambil foto dan merekam video. Kalau ditunda lagi, martabat Grup Octavian akan menjadi turun karena Lucy.
Felix tidak berani mengulur waktu. Dia segera mendekati Lucy yang masih bingung dan menariknya keluar dengan cepat.
Clarine tertawa dalam hati, lalu menarik kembali pandangannya dingin dan tanpa emosi.
Ya, ini baru Steven. Hatinya dingin seperti es di musim dingin yang bersuhu minus sembilan derajat.
Dia tidak akan mempertimbangkan
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link