Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 13

"Rachel?" tanya Steven dengan ekspresi yang sedikit tenang. "Kak Steven! Cepat bantu aku!" Rachel berteriak meminta tolong sambil menangis, "Sekarang aku ada di lantai bawah Grup Octavian ... Aku dikepung para wartawan! Aku takut sekali!" "Sekarang aku turun untuk menjemputmu!" Tanpa berkata-kata lagi, Steven langsung mengambil jasnya dan pergi ke luar. "Pak Steven! Jangan!" Felix buru-buru menghalangi Steven dan berkata, "Anda cukup mengirimkan pengawal untuk menjemput Nona Rachel. Anda nanti pasti akan dikelilingi para wartawan!" Steven merasa sedih dan langsung keluar tanpa ragu. ... "Nona Rachel! Kapan jadwal pernikahan Anda dengan Pak Steven?!" "Ada bocoran kalau Anda dan Pak Steven adalah kekasih sejak kecil. Apa kalian sudah saling mengenal bertahun-tahun lalu?!" "Apa pendapat Anda tentang mantan istri Pak Steven?! Ada bocoran kalau mantan istrinya ikut campur ke dalam hubungan kalian. Apa itu benar?!" Pertanyaan-pertanyaan jitu para wartawan langsung ditujukan pada Rachel. Meskipun ada pengawal, kondisinya masih sangat kacau. Rachel menunjukkan sikap yang lemah lembut meskipun sebenarnya di dalam hatinya merasa sangat senang. Berita pernikahan itu diumumkan oleh Rachel melalui media yang menyebarkan bahwa Clara Bernard adalah pihak ketiga di dalam hubungan mereka. Wanita jalang itu berani merampas gelang Rachel dan bahkan mempermalukannya. Rachel menjadikan Clara sebagai wanita simpanan yang dibenci oleh jutaan orang! "Terima kasih atas perhatian kalian. Kalau aku dan Pak Steven ada kabar baik, pasti akan segera dikabarkan pada kalian semua." Rachel tersenyum ke arah kamera dan mengira bahwa dirinya adalah orang yang paling cantik dan suci. "Mengenai mantan istri Pak Steven, Nona Clara, saya kurang begitu tahu. Kumohon kalian untuk tidak menyerangnya. Bagaimanapun juga, sekarang dia sudah berpisah dengan Pak Steven. Biarkan dia hidup dengan tenang." Sebaiknya tidak merespons seperti itu. Begitu Rachel mengatakan hal tersebut, semua wartawan semakin bersemangat dan suasana semakin kacau! Ketika Rachel mundur seperti burung yang terkejut, dada seseorang yang kokoh memeluk dan melindunginya. Kemudian, orang yang memeluk bahunya menariknya masuk ke dalam ruangan. "Kak Steven, akhirnya kamu datang," ucap Rachel dengan sorotan mata yang jernih, seolah-olah ingin menangis. Namun, Steven hanya menegakkan rahangnya seperti pisau dan tak berkata apa-apa. Tiba-tiba Steven berhenti dan melihat ke sekeliling. Steven selalu merasa Clara berada di dekatnya dan melihat segala yang sedang terjadi. Namun, bagaimana bisa? Kamera CCTV di pintu Grup Octavian sedikit bergerak. Clarine duduk di kantornya dan melihat semua kejadian di luar pintu perusahaan Grup Octavian dengan sangat jelas. Clarine menyaksikan Rachel dan Steven yang pergi bersamaan. Tampak Steven melindungi Rachel. Wanita itu bersandar pada pelukan Steven dengan manja. Meskipun Clarine merasa sakit hati, dia tak percaya hal itu bisa terjadi. "Steven, kamu sungguh melindunginya, ya. Apa kamu pernah melindungiku sekali pun?" ucap Clarine dengan mata berkaca-kaca. Dua tahun yang lalu di malam badai kencang ketika aku sekarat karena kesakitan, aku pun meneleponmu. Padahal aku tahu kamu tidak akan muncul, tetapi aku hanya berharap kamu bisa menjawab teleponku. Namun, yang kutunggu hanyalah listrik padam yang dingin. Ketika memikirkan bagaimana aku bisa mencintai pria sepertimu dengan sepenuh hati selama tiga tahun, pada akhirnya itu hanyalah alat bagimu untuk menunda waktu agar bisa menghibur Kakek. Kamu tidak pantas menerimanya, Steven. Kamu adalah orang yang paling tidak pantas di sepanjang hidupku. Saat ini, ada pesan masuk lagi di grup Biro Kerahasiaan. Rio: Clarine, Direktur Harian Sanmara yang awalnya mengumumkan kabar pernikahan sudah diubah. Hal itu dilakukan oleh mantan suamimu. Sepertinya berita ini dikirim oleh pacarnya yang nggak ada hubungannya dengannya. Clarine mengedipkan bulu matanya yang lentik dan mengetik: Perilaku pasangan itu sama saja, berbeda dengan kita. Gerry: Nggak masalah! Mereka memang sama! Gerry: Clarine, aku barusan menemukan berita besar. Nanti aku chat pribadi. Bram: Di sini saja. Gerry: Nggak! Ini adalah hasil penemuanku. Kalian jangan ambil kesempatan ini untuk mencuri keberhasilanku, ya. Cari sendiri! Setelah selesai mengirimkan chat, Kak Gerry mengirim pesan suara. "Dik, aku menemukan beberapa hal menarik tentang Rachel." Tampaknya Gerry adalah jaksa yang luar biasa, tetapi saudaranya yang lain dan Clarine hanya tahu bahwa Kak Gerry jago dalam meretas. Meskipun tidak sehebat Kak Bram, dia cukup handal. Selain itu, kemampuan investigasinya sangat hebat. Tak ada penjahat yang bisa lolos dari hukuman selama ada di tangannya. Begitu pula dengan Rachel! Beberapa foto muncul di WhatsApp. Ternyata Rachel mengenakan pakaian terbuka dan berfoto dengan pria blasteran! "Hebat, Kak Gerry. Kakak memang keren." Clarine bersiul seraya membuka foto-foto dengan suka cita, lalu bertanya, "Dari mana?" "Dari daftar pengikut Instagram Rachel. Dia punya ratusan pengikut. Aku sampai nggak tidur dan makan selama beberapa hari ini. Lalu, aku menemukan ada pria mencurigakan. Jadi, aku meretas akunnya, lalu menyusup ke dalam galeri foto di ponselnya dan menemukan beberapa harta karun ini. Pria ini adalah pelatih gym dan punya banyak fans." "Terima kasih banyak, Kak Gerry. Aku akan mentraktirmu makan malam enak!" "Percuma kalau makan enak tanpa minum-minum! Buat apa!" "Minum juga!" "Jangan buru-buru senang. Aku punya sesuatu yang lebih menarik di sini, bahkan lebih menghebohkan." Begitu berbicara, Gerry mengirimkan lagi sebuah dokumen diagnosis dari lembaga medis. Kemudian, diikuti beberapa gambar perut seorang wanita. "Ini ... " Clarine terkejut sekali. "Apa kamu percaya? Rachel sudah melahirkan anak saat di negara Malio. Foto-foto ini adalah tanda kerutan usai melahirkan." Tiba-tiba kedua bahu Clarine bergidik. Dia memperbesar foto itu sekali lagi dan memeriksanya dengan cermat. "Sebenarnya wanita itu sama sekali nggak sakit. Dia berulang kali menggunakan alasan untuk ke rumah sakit sebenarnya karena pergi ke departemen bedak plastik agar tanda kerutan di perutnya bisa hilang. Hemph, era teknologi tinggi sekarang memang memberi kenyamanan bagi mereka yang memiliki motif tersembunyi. Aku sudah menangani kasus-kasus seperti ini selama bertahun-tahun. Aku pernah mendengar tentang adanya pencurian dan pertukaran tes DNA, tetapi aku belum pernah mendengar tentang menghilangkan tanda kerutan pada kehamilan! Jadi bisa dibilang Rachel belum pernah satu ranjang dengan Steven. Kalau tidak, pasti sudah lama terbongkar." Clarine menghela napas lega dan berkata dengan suasana hati yang bercampur aduk, "Okelah." "Anjir, luar biasa! Pelakor terbagi menjadi pelakor muda dan pelakor hebat? Dik, sepertinya ada masalah dengan pikiranmu. Beritanya memang mengerikan, jadi tenangkanlah dirimu!" Gerry takut adiknya masih memperlakukan Steven dengan lembut. Dia ingin sekali mendatangi Clarine dan membangunkannya. Clarine tidak bisa menahan ketawanya dan sambil menangis, lalu berkata, "Kak Gerry, Kakak salah paham. Aku sudah nggak punya perasaan apa-apa lagi pada Steven. Aku hanya merasa kalau dia nggak akan pernah menyentuh Rachel di dalam pernikahannya. Aku nggak memikirkan hal yang aneh-aneh, kok." "Hehe, tapi kali ini giliran Stevani yang harus berani menerpa kebebasan di dalam pikirannya!" Gerry berkata dengan nada meremehkan, "Cucu itu memang pantas mendapatkannya! Meninggalkan Tuan Putri mahkota konglomerat dari Lambogia yang pintar dan cantik, nggak mau menikahinya, dan malah ingin menikahi kucing pelacur yang pernah menjual dirinya di luar negeri!" "Itulah Steven yang menyukai hal yang sulit dia miliki," kata Clarine sambil tertawa sinis dan hatinya dipenuhi dengan rasa kepedihan. Bagaimanapun juga, Clarine sudah jatuh cinta pada Steven selama 13 tahun, lalu dilepaskan begitu saja. Jadi, dia butuh waktu untuk menenangkan diri. Namun, tak peduli bagaimanapun suasana hatinya, Clarine tak akan pernah mencintai Steven lagi. "Sekarang kucing itu mencakarmu. Mending kita lepaskan dan beri dia pelajaran yang bagus!" Gerry sudah sangat ingin menghancurkan Rachel. "Saat aku masih kecil, aku punya kebiasaan selalu menyisakan makanan yang paling lezat untuk dimakan paling terakhir." Mata almond Clarine menyipit setengah dan menggoda dengan bibir merahnya melengkung ke atas, lalu dia berkata, "Jurus pamungkas harus dikeluarkan di saat-saat kritis agar lebih mematikan."

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.