Masa Tidak Peka Sich?
Lita dan Daniel hanya tersenyum kikuk dipandangi lekat seperti itu oleh Calisa. Mereka sangat yakin, jika Calisa yang sudah membereskan pakaian mereka tadi.
Dicky terlihat biasa dan terus melahap makan malamnya. Daniel dengan telaten menyaupi Lita. Ia sedikit bersalah karena sudah menguras habis tenaga sang istri.
Mereka bahkan baru selesai bebera jam tadi. Benar-benar mengerikan memang libodo seorang Daniel. Untungnya Lita sanggup dan sudah biasa melakukannya.
Tak terasa Dicky sudah menghabiskan makanannya. Calisa yang melihatnya langsung berucap.
"Kamu lapar sekali ya Mas?" tanyanya lembut.
"Iya. Tadi siang, aku belum makan."
"Loh, jadi bekal yang Mama bawain ke mana?" tanya Calisa tak habis pikir.
Dicky tersenyum simpul. "Maaf, aku memberikan bekalnya kepada Kaisar. Dia tadi jatuh sakit. Maghnya kumat. Karena kebetulan kamu membuatkanku nasi yang begitu lembut. Jadi, aku memberikannya."
"Kamu tahukan, jika Kaisar hanya bisa memakan masakanmu dan istrinya saja. Di kantin, dia paling
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link