Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 20

Rosia merasa semakin sedih saat menatap mata Viona yang basah dan merah. Gadis ini pasti telah menanggung banyak penderitaan. Dia menaruh sepotong daging rebus ke dalam mangkuk Viona dan berkata, "Makan lebih banyak. Kamu baru saja datang ke Kota Barus. Kalau ada kesulitan, beri tahu saja paman dan bibi. Saat Kak Hansen menikah, kamu akan diundang ke perjamuan." "Bibi, nanti begitu saatnya tiba aku pasti akan membantu." Viona mengangkat alisnya dan ada senyuman tersungging di bibir cantiknya yang terlihat manis dan ceria. Bagaikan mata air jernih di aliran gunung yang mampu membuat hati orang berbunga-bunga. Steve menata Viona dengan tatapan muram dan ujung jarinya yang lentik serta kasar mengusap sendok di tangannya, entah apakah yang Viona katakan itu benar atau tidak. "Steve, aku akan memberitahumu setelah tanggalnya sudah ditentukan. Kamu harus datang." Seto berkata kepada Steve lagi, "Kamu harus mengejar waktu. Situasimu ini sangat digemari banyak wanita ...." Terdengar suara ketu

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.