Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 97

Mata Windy bersinar-sinar di bawah selimut, lalu dia tiba-tiba tertawa kecil. Hendry bertanya dengan suara serak, "Apa yang kamu tertawakan?" Windy memandangnya dan berkata, "Haruskah aku bilang lelah atau nggak lelah?" Itu ambiguitas yang pas, cukup menggoda dan menggugah perasaan. Hendry tersenyum dan sekali lagi mencium bibir merahnya. Keesokan harinya, di rumah keluarga Chandra. Di dalam kamar tidur, Lisa berbaring dengan puas di pelukan Fendi. Dia memeluk leher Fendi dan berkata dengan manja, "Tadi kamu membuatku sakit." Fendi mencubit dagunya dengan senyum nakal, lalu berkata, "Sekarang kamu puas?" "Nyebelin!" ucap Lisa. Debby menelepon Fendi, dan Fendi segera pulang ke rumah. Fendi memeluk Lisa dan bertanya, "Aditya benar-benar menculik Windy?" "Iya, akhirnya Windy yang mengganggu ini hilang. Debby akan segera menjadi istri Hendry. Sayang, kamu akan menjadi ayah mertua dari orang terkaya di Kota Hilton," ucap Lisa. Fendi tertawa terbahak-bahak dan berkata dengan sangat senang, "

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.