Bab 142
Ekspresi Hendry menjadi muram. Dia menyahut, "Plat nomor Fernando bisa dipakai dengan bebas di Kota Hilton. Sudah terlambat untuk memblokir jalan."
"Pak, kalau begitu apa yang harus kita lakukan?"
Hendry mengeluarkan ponselnya dan segera menelepon ayah Fernando yang bernama Devon Wibowo.
Keluarga Tjuara dan keluarga Wibowo bersahabat. Jika memanggil satu sama lain berdasarkan golongan senioritas, Hendry harusnya memanggil Devon dengan panggilan "Paman Devon".
Tidak lama kemudian panggilannya tersambung, lalu terdengar suara Devon di ujung telepon, "Hendry, tumben kamu meneleponku?"
Hendry sedang menggenggam ponselnya erat-erat dengan jari-jarinya, lalu menyahut, "Putra Paman sudah menculik orangku. Coba Paman ingat baik-baik, apa dia punya vila pribadi yang ada di pinggiran kota?"
...
Di sebuah vila pribadi yang ada di pinggiran kota.
Windy membuka matanya perlahan dan menyadari bahwa dirinya sedang berbaring di atas tempat tidur empuk dan besar. Satu hal yang langsung menarik perhatia

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link