Bab 133
Nenek Aida menatap dua huruf besar bertuliskan Qi Refleksi, lalu menyeruput bubble tea-nya sebelum bertanya dengan rasa ingin tahu, "Windy, tempat ini untuk apa?"
Windy mengangkat alis lentiknya, tersenyum jenaka, dan berkata, "Orang bijak nggak jatuh cinta, orang dewasa cuci kaki dan pijat. Nenek, Felica, aku traktir kalian pijat kaki!"
Dengan langkah santai dan percaya diri, mereka bertiga masuk ke dalam. Sang pemilik spa segera menyambut mereka dengan antusias.
Windy berkata, "Bu, kami mau pesan tiga terapis pria. Pilihkan yang paling tinggi dan tampan, ya!"
Pemilik spa langsung mengangguk. "Baik, tamu VIP, silakan masuk."
Di restoran Prancis, Hendry dan Debby sedang menikmati makan malam romantis di bawah cahaya lilin dengan alunan musik piano yang lembut. Tiba-tiba, suara getaran ponsel terdengar dan Hendry melirik layar.
Itu adalah panggilan dari Keluarga Tjuara.
Dia segera mengangkat telepon dan suara panik dari kepala pelayan yaitu Paman Dimas langsung terdengar. "Halo, Pak Hen

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link