Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 3

Tang Ruochu beranjak pulang setelah dia berpisah dengan Lu Shijin. Dia mendapati Gu Ruoruo dan ibunya, Zhao Xiaowan, sedang mengobrol riang dengan sang ayah saat dia berjalan melewati pintu. Mereka tampak seperti keluarga kecil yang bahagia yang hanya beranggotakan tiga orang saja, dan tiba-tiba Tang Ruochu merasa jika dia masuk ke dalam sebuah rumah yang salah. Dia merasa tidak nyaman berada di rumahnya sendiri. Wajahnya mengeras saat dia menutup pintu dan mulai menuju ke lantai atas tanpa sedikitpun menyapa mereka. "Berhenti!" Tang Song memarahinya ketika dia melihat sang putri berjalan ke atas tanpa menyapanya dengan sepatah kata pun. "Iya?" langkahnya berhenti dan ia menjawab dengan dingin. ... "Apakah kau masih menganggap ini adalah rumahmu? Kau seorang wanita muda yang menghabiskan waktu sepanjang malam di luar sana dan bahkan saat kau kembali kau tidak menyapa kami. Apakah ini bentuk rasa hormat yang kau tunjukkan kepada orang tuamu?" Tang Song memarahinya dengan keras dan dia terlihat sangat kesal padanya. ... Tang Ruochu mencemooh dan berkata dengan sinis, "Sudah lama sekali sejak ibuku meninggal, dan meskipun ayahku masih hidup, bagiku dia sudah mati." "Beraninya kau berbicara seperti itu padaku, dasar anak kurang ajar!" Tang Song meraung saat dia membanting tangannya ke meja dan segera melompat berdiri. ... "Ayah, kumohon tenanglah. Jangan biarkan ucapan Ruochu mempengaruhi kesehatanmu," ujar Gu Ruoruo sambil menepuk punggung Tang Song dengan lembut. Dia tampak persis seperti putri yang berperilaku baik dan penuh perhatian. ... Zhao Xiaowan segera melakukan tindakan keibuannya dan dengan ramah ia berkata, "Ruochu, seharusnya kau tidak boleh berbicara seperti itu dengan ayahmu. Bagai manapun juga, dia adalah ayahmu." "Lihatlah bagaimana sikap dan perilakumu jika dibandingkan dengan saudara perempuanmu. Kapan kau akan belajar menjadi seperti dirinya?" Tang Song berkata dengan marah. Dia tampak kesal dengan kelakuan putrinya itu. Tang Ruochu mencemooh dan membalas dengan sengit, "Apa yang kau ingin aku pelajari darinya? Haruskah aku belajar cara merayu tunangan orang lain? Atau haruskah aku belajar bagaimana menjadi tidak tahu malu seperti dia?" "Tang Ruochu, bagaimana bisa ..." Wajah Gu Ruoruo berubah menjadi kesal dan ketika dia akan berbalik marah pada saudara perempuannya saat itu juga Zhao Xiaowan membentaknya, "Ruochu, bagaimana kau bisa mengatakan hal-hal seperti itu tentang adik perempuanmu?" ... “Ibuku hanya melahirkan ku seorang diri, jadi kenapa aku harus mengakuinya sebagai adikku? Hmph, kurasa apelnya jatuh tidak jauh dari pohonnya. Putrimu memang telah mengikuti jejakmu dan dia merasa bahagia dengan mencuri pria milik orang lain. Betapa hebatnya pasangan ibu dan anak seperti kalian, "ucap Tang Ruochu dengan kasar. .. Wajah Gu Ruochu dan Zhao Xiaowan menjadi pucat. "Tang Ruochu, kali ini kau sudah keterlaluan!" suara Zhao Xiaowan terdengar bergetar karena merasakan kemarahan yang teramat sangat. "Aku sudah memberikan segalanya untuk keluarga ini, jadi aku tidak peduli kalau kau begitu sangat membenciku, tapi kau tetap harus menghormati. Bagaimanapun, aku lebih tua darimu! Bagaimana kau bisa berbicara begitu kasar padaku?" ... "Apakah itu akan mengubah fakta bahwa kau telah berselingkuh dengan pria yang sudah menikah? Apa kau tidak terlalu memikirkan dirimu sendiri?" Tang Ruochu berkata sambil mencibir. ... "Berani-beraninya ..." Wajah Zhao Xiaowan berubah semakin marah. Dia benci karena telah dicap sebagai wanita simpanan yang akhirnya dinikahi oleh kekasihnya. ... Dia telah merasakan banyak sekali penderitaan ketika ibu Tang Ruochu masih hidup, dan bahkan setelah ibu Tang Ruochu wafat, dia berhasil menegaskan bahwa dirinyalah yang pantas menjadi nyonya di rumah itu. Tidak ada yang berani menyebutnya sebagai "wanita simpanan" setelah bertahun-tahun lamanya, dan Tang Ruochu juga hampir tidak pernah menyebutnya dengan sebutan itu. Saat ini dia merasa sangat terhina karena Tang Ruochu telah menyebutnya dengan sangat jelas. "Bu, jangan marah," ujar Gu Ruoruo mencoba untuk menenangkan sang ibu ketika dia melihat emosinya akan segera meledak. Sorotan matanya terlihat dingin saat dia berjalan menuju Tang Ruochu. ... Tang Ruochu menatapnya dengan tatapan dan ekspresinya yang mengeras. "Haha, Tang Ruochu, kau telah menuduhku sebagai wanita simpanan, tapi menurutku kaulah yang sangat tidak berguna. Karena kau gagal mengawasi tunanganmu, kau tidak bisa menyalahkan orang lain atas perubahan hatinya. Aku tahu kau pasti sangat marah, jadi biarkan aku memberitahumu mengapa Yinfeng memilihku ... " Gu Ruoruo berbicara dengan sangat lembut sehingga hanya Tang Ruochu yang bisa mendengarnya. Dia melanjutkan ucapannya dengan kesal, "Dia memilihku karena aku sedang mengandung anaknya. Sayang sekali jika hubungan yang telah terjalin begitu lama dapat dengan mudah dihancurkan hanya dengan merayunya." "Boom-" Tang Ruochu merasa seolah-olah ada sesuatu yang meledak di dalam dirinya. Berita ini sangat mengejutkannya. Dia tidak percaya apa yang baru saja dia dengar. "Apa benar Gu Ruoruo hamil? "Apakah dia benar-benar mengandung anak Ji Yinfeng?" Ini jelas bukan pertama kalinya Gu Ruoruo merayu Ji Yinfeng, tapi selama ini dia telah berhasil menyimpannya dan tentu saja tentang hubungan gelap mereka. Mereka .... telah benar-benar mempermalukannya! "Aku akan segera memberitahu Ayah tentang hal ini dan aku yakin dia tidak akan keberatan dengan hubungan kita. Aku akan segera bertunangan dengan Yinfeng, jadi kau telah berhasil disingkirkan!" Gu Ruoruo tersenyum puas seolah dia sangat menikmati rasa sakit Tang Ruochu. ... "Gu Ruoruo, kau memang tidak punya malu!" Tang Ruochu berbicara dengan marah dan nada suaranya pun terdengar geram. Dia hanya terdiam dan terpukul. ... Dia tidak bisa memaksa dirinya untuk tinggal lebih lama lagi di rumah ini, dia bergegas naik ke atas untuk berganti pakaian sebelum dia pergi bekerja. Times Entertainment News adalah sebuah tabloid gosip hiburan lokal terkemuka yang selalu mengangkat berita mengenai skandal kencan para selebriti untuk dapat menarik perhatian masyarakat. Itu adalah lingkungan kerja yang sangat dinamis, dan Tang Ruochu telah bergabung dengan perusahaan itu sebagai seorang reporter sejak dia lulus dari perguruan tinggi. Dia telah menulis beberapa artikel berita populer dan cukup terkenal di industri tersebut. Selama pertemuan di pagi ini Tang Ruochu tidak menampilkan kinerja yang baik, dan hal itu mengakibatkan dirinya mendapat teguran dari atasannya. Setelah pertemuan selesai fisiknya tampak semakin kusut dan lelah. Ketika sahabatnya, Song Anyi, melihat kondisi Tang Ruochu yang tampak begitu kelelahan, dia segera membawanya ke kafe dengan alasan ingin mengajaknya ngobrol. Dia bertanya dengan perasaan yang khawatir, "Ruochu, bukankah kemarin seharusnya kau telah mengenakan gaun mu dengan Tuan Ji? Kenapa hari ini kau terlihat sangat pucat? Apa telah terjadi sesuatu?" Ketika sang sahabat mulai merasa khawatir mengenai kondisinya air matanya mulai mengalir deras. Seolah-olah kesedihan dan kesengsaraan menemukan jalannya untuk mengalir keluar. "Ruochu, kenapa kau menangis? Apa yang sedang terjadi? Kau harus memberitahukannya kepadaku!" Song Anyi bertanya. Dia begitu terkejut ketika melihat sahabatnya bersedih dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia telah berteman dengan Tang Ruochu selama bertahun-tahun dan mengenalnya sebagai sosok wanita yang teguh dan lembut juga selalu berpikiran optimis dan positif. Ini kali pertama dia melihat Tang Ruochu begitu sangat kesal. Air mata terus mengalir di pipi Tang Ruochu ketika dia mulai menceritakan tentang masalah yang terjadi kepada sahabatnya. Song Anyi membanting tangannya ke meja dan beranjak bangkit dengan sangat marah setelah mendengar penderitaan yang tengah dialami oleh sahabatnya itu. "Betapa tidak tahu malu dan hinanya mereka! Aku tidak percaya dengan kelakuan Gu Ruoruo yang tidak punya malu! Aku benar-benar menyesal kalau aku pernah menganggap Ji Yinfeng sebagai pacar yang idaman. Aku tidak menyangka dia akan menjadi bajingan seperti itu!" "Kenapa harus Gu Ruoruo? Dia tahu betapa aku membencinya ..." Tang Ruochu mencoba untuk berusaha tegar tetapi dia merasa sangat kesal dan bereaksi seperti seekor binatang yang sedang terluka. Song Anyi merasa terenyuh atas hal yang menimpa sahabatnya. Setelah berteman dengan Tang Ruochu selama bertahun-tahun, dia telah mengetahui banyak tentang latar belakang keluarganya. Ayah Tang Ruochu berselingkuh dengan Zhao Xiaowan ketika ibu Tang Ruochu masih hidup, dan ibunya selalu murung dengan kasus perselingkuhan ini. ... Zhao Xiaowan membawa Gu Ruoruo ke rumah keluarga Tang dan menikahi Tang Song setelah ibu Tang Ruochu meninggal dan menjadi nyonya rumah. Sifat antara ibu dan anak ini sangat licik. Mereka akan berpura-pura memperlakukan Tang Ruochu dengan sangat baik ketika Tang Song sedang bersama mereka, namun mereka akan mempersulit keadaan Tang Rouchu ketika ayahnya sedang tidak berada bersamanya. Mereka telah mengambil perhatian sang ayah darinya dan membujuknya untuk menunjuk Gu Ruoruo sebagai seorang ahli waris, yang mewarisi setengah dari seluruh asetnya. Posisi Tang Ruochu di dalam keluarga itu telah mengalami kegagalan yang dramatis, bahkan sekarang, Gu Ruoruo telah merebut tunangannya juga. Song Anyi sangat berempati dengan nasib Tang Ruochu lebih dari siapapun. Dia tahu bahwa Tang Ruochu berusaha untuk tetap kuat walau hatinya terluka. "Ruochu, jangan terlalu sedih. Lebih baik kau melihat sifat aslinya sebelum kau menikah dengannya. Kau telah menyelamat kan dirimu sendiri dari sekian banyak masalah yang nantinya akan menimpamu," ujar Song Anyi lembut sambil memeluk sahabatnya. Dia mencoba yang terbaik untuk menghibur Tang Ruochu. Tang Ruochu menggusap air matanya sebelum dia mengangguk dan berkata, "Terima kasih, Anyi. Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Dan aku akan memastikan bahwa Gu Ruoruo dan Ji Yinfeng akan menyesal dengan tindakan mereka."

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.