Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 1

"Kumohon, hentikan ...." "Jangan pukul aku!" Carla Benis berlutut di lantai dengan perut besar dan berlumuran darah, terus memohon ampun. Rambut panjangnya yang dulu hitam dan cantik sudah digunting. Rongga mata Carla menjorok ke dalam. Carla hidup seperti orang gila. Sekujur tubuhnya kotor dan bau. Ini tahun ketiga sejak Carla dikurung di ruang bawah tanah! Kondisi psikis Carla buruk. Carla tidak tahu bagaimana dirinya bisa bertahan selama tiga tahun ini. Setiap hari, Carla akan disiksa secara sadis oleh pria itu. Sekarang, dia sekali lagi mengandung anak pria itu. Dari hari ke hari, entah sudah berapa kali Carla menderita siksaan seperti itu. Tiga tahun lalu, Carla yang iri akan cinta Jason Wills pada Melisa Carson diam-diam meracuni Melisa sehingga menggugurkan anak mereka. Oleh karena itu, Jason menghukum Carla dengan memberikan Carla pada pria tua ini. Carla tidak akan melupakan tatapan Jason yang kejam saat berkata dengan suara dingin, "Carla, kamu harus mendapat hukuman atas perbuatanmu!" "Mulai sekarang, pergi dari Kota Titus dan tebus dosamu pada anak Melisa!" Aku salah! Aku salah besar! Carla sungguh menyesal. Setiap hari, Carla berharap Jason akan menyelamatkannya suatu hari nanti! Carla ingin kabur, tetapi tidak bisa. Setiap kali ditangkap kembali, Carla akan mendapat hukuman yang lebih sadis! Pria tua itu menjambak rambut Carla dan mengangkatnya dengan penuh semangat. "Ayo teriak! Teriak lebih keras lagi! Biar aku lihat siapa yang akan menyelamatkanmu!" "Wanita peliharaan Jason memang bagus. Saat kamu baru dikirim padaku, aku benar-benar rela mati karenamu." "Kamu masih berharap Jason akan menyelamatkanmu? Kuberi tahu saja, jangan bermimpi lagi!" "Saat dia memberikanmu padaku tiga tahun lalu, dia sudah menikah dengan Nona Melisa." "Lihat tampangmu sekarang ini, hahaha .... Kamu hanyalah wanita bekas!" Tidak, tidak mungkin! Tidak mungkin Jason akan menikahi Melisa! Jason sudah berjanji padanya! Carla menggelengkan kepala seraya menangis, tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Entah berapa lama kemudian. Carla yang telanjang merosot ke bawah dari dinding. Cahaya di matanya perlahan redup. Darah mengalir keluar dari selangkangannya, tetapi Carla tetap berbaring di lantai, seolah-olah tidak merasakan sakit. Setelah disiksa terus-menerus selama tiga tahun, ini pertama kali Carla ingin mati. Carla yakin Jason akan kembali dan membawanya pergi. Namun, setelah tiga tahun, Jason tidak kunjung datang .... Sejak hari pertama dikirim ke sana, Carla sudah tamat! Jason menikah dengan Melisa. Jason sudah tidak menginginkannya lagi. Bahkan jika Jason datang dan menyelamatkannya, lalu bagaimana? Jason tidak mungkin menerima wanita bekas. Tidak bisa kembali seperti dulu! Sudah tidak bisa kembali seperti dulu! Pria tua itu pergi. Carla perlahan beranjak dari lantai. Dengan segenap kekuatan yang tersisa, Carla mengambil alat penyiksaan milik pria tua itu dari lantai dan menusukkannya ke jantung .... Pupil mata Carla melebar. Carla memuntahkan banyak darah! Rasa sakit yang familier merambat ke sekujur tubuh. Carla menoleh ke langit malam di luar satu-satunya jendela yang ada, hanya ada sedikit bintang. Carla meneteskan air mata dan akhirnya tergeletak di tengah genangan darah! Carla sedang sekarat .... Dengan napas terakhir, Carla membuka mata dan mendapati dirinya terkubur dalam tanah. Pria itu menguburinya dengan tanah menggunakan sekop. Butiran air hujan yang besar mengenai mata Carla .... Kemudian, pandangan Carla menjadi hitam. Suara di sekitar juga menjadi hening .... Jason, aku menyesal. Aku sungguh menyesal! Mengapa aku bertemu denganmu dan mengalami semua ini? Mengapa kamu begitu kejam padaku? Mengapa? Mengapa kamulah yang kupikirkan saat hampir mati? Jason Wills! Jika bisa diulangi .... Aku tidak akan mencampuri percintaanmu dengan Melisa lagi. Aku tidak akan mencintaimu lagi! Pada akhirnya, Carla tidak bisa mendengar apa-apa. Entah kapan, Carla yang masih membuka mata jatuh ke dalam kegelapan! Carla mati! Mati tanpa suara sedikit pun. Mati di malam hari yang diguyur hujan deras. Mati di ... malam hari yang sunyi senyap. Mayat Carla selamanya terkubur di tempat pembuangan sampah. ... Pada tahun 2007, di Rumah Sakit Umum Titus. "Pak Jason, adikmu sudah bangun!" Carla merasa dirinya tenggelam dalam laut dan tidak bisa menggapai daratan. Pada akhirnya, Carla berpegangan pada kayu mengapung sehingga bisa menghirup oksigen. Carla bangun dan terus menarik napas. Saat melihat langit-langit putih dan mencium aroma cairan disinfektan, Carla tersadarkan. Pak Jason? Jason Wills? Mata Carla penuh keterkejutan. Dia dengan bengong melihat pria yang melangkah masuk dari samping. Pada saat ini, Jason yang berpakaian jas hitam berjalan masuk dengan aura yang dewasa, dingin, tetapi memikat. Wajahnya tampak tegas. Begitu melihat Jason, Carla tiba-tiba mencabut jarum di punggung tangannya dan merangkak hingga berlutut di depan Jason. Air mata Carla mengalir deras. Dia mencengkeram ujung celana Jason. "Kakak ... aku ... maafkan aku!" "Aku akan patuh mulai sekarang. Aku nggak akan mengambek denganmu lagi." "Kumohon, jangan berikan aku pada orang lain!" Jason perlahan berjongkok. Matanya yang gelap dan dingin penuh kelembutan dan kekhawatiran. "Carla? Apa yang terjadi? Siapa yang menganiayamu? Hmm?" "Beri tahu Kakak." Dengan wajah berlinang air mata, Carla menatap pria di depannya dengan kaget. "Ka ... Kakak ...." Tidak! Jason sudah berumur empat puluhan tahun, bagaimana mungkin bisa semuda ini? Carla melihat Jason yang masih muda, yang hanya berumur 28 tahun. Carla menatap lurus pada Jason, seperti ingin melihatnya dengan jelas. Dia meraba pipi Jason, ada suhu. Tidak ada kerutan sama sekali pada wajah tampan itu. Ada bekas luka di mata Jason karena digores olehnya. Mengapa sudah hilang sekarang? Carla tidak sengaja menggoresnya ketika dia bertengkar dengan Jason. Jason melirik tangan Carla yang putih dan halus, tetapi tidak menghentikan Carla. "Nggak ... nggak mungkin .... Ini nggak benar, aku jelas sudah mati!" "Ini pasti surga, pasti halusinasi! Kakak sudah ... sudah nggak menginginkanku lagi!" Jason berkata, "Bangun dulu, oke?" Carla terbengong sambil meneteskan air mata. "Kakak, sekarang kapan? Tahun berapa?" Jason membelai rambut panjang Carla yang berantakan. "Sekarang tahun 2007, jam 12 malam. Lihat, langit di luar sudah gelap." Carla makin tercengang. Dia termangu menatap pria familier di depannya. Dia ... dia belum mati! Dia terlahir kembali. Jason menggendong Carla dari lantai dan dengan pelan membaringkan Carla di ranjang, lalu menyelimuti Carla. Punggung tangan Carla berdarah-darah. Jason mengelap semua darah itu. Bukankah dia bunuh diri dan dikubur hidup-hidup oleh pria tua itu saat sedang sekarat? Jason tidak terlalu memikirkan reaksi Carla yang panik. Dia mengira Carla hanya bermimpi buruk saat pingsan.
Previous Chapter
1/558Next Chapter

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.