Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 9

"Kalau nggak, ketika dia bersenang-senang di luar hingga tersebar rumor nggak baik, aku akan terlibat," ujar Linda. Melihat ekspresi Arin, tampak dia agak marah. "Dirga, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Arin. "Dulu aku juga jadi saksi perjodohan antara Keluarga Wijaya dan Keluarga Wiyasa. Bagaimana bisa semuanya jadi seperti ini sekarang?" "Kalau kamu nggak suka pada Linda, bilang saja pada kami, para orang tua ini, lebih awal. Kami bukan orang kuno yang keras kepala." Aku mengernyitkan kening sedikit, tapi aku tetap dengan sopan mendekati Arin. "Nenek Arin, aku sangat menyukai Linda," ujarku. "Kamu menyukainya, tapi tetap melakukan ini? Kamu masih pergi menggoda wanita lain. Wanita itu juga seorang aktris," kata Arin. Arin menepuk lenganku dengan lembut. Semua orang memandangku dengan tatapan kecewa. Tatapan-tatapan itu seakan menyiratkan, siapa sangka Dirga adalah seorang playboy yang tidak bisa apa-apa. Namun, aku hanya menggeleng sambil berujar, "Aku memang sangat menyukai Linda, tapi itu dulu." "Selama bertahun-tahun, aku memperlakukannya dengan sangat baik, tapi dia nggak pernah menyukaiku." "Jadi Nenek Arin, bukan aku yang nggak setia. Terlebih lagi, aku nggak ada hubungan apa pun dengan wanita di foto itu." Aku menatap mata Linda, lalu melanjutkan, "Dia tahu kalau kami bertunangan, tapi dia malah bersenang-senang dengan pria lain. Apa namanya itu?" "Dirga! Jelaskan, kapan aku bersenang-senang dengan pria lain?" bentak Linda. Aku menggeleng, lalu berkata, "Linda, aku awalnya masih ingin menyelamatkan reputasimu. Tapi kamu sendiri yang nggak peduli." "Apa kamu bersenang-senang dengan pria lain atau nggak, anak di dalam perutmu akan menjelaskan semuanya." "Anak itu bukan milikku. Jadi tolong jangan coba-coba menyalahkan aku." Perkataanku langsung membuat Arin kebingungan. Tatapannya beralih antara aku dan Linda. Untuk sesaat, dia tak bisa bereaksi. Tatapan semua orang pun juga sangat penuh perhatian. Semua orang menyimak dengan cermat, seakan menonton sebuah drama besar. "Kamu! Kamu bicara omong kosong!" kata Linda. "Apakah aku bicara omong kosong atau nggak, bisa dicari tahu sendiri. Bibi Adel, kehamilan bukan masalah sepele, aku pikir kalian harus bertemu dengan pacar Linda yang sebenarnya," balasku. "Lihat sendiri siapa pria yang dipilih putri kalian!" Setelah ucapanku selesai, aku langsung berbalik untuk pergi. Sementara itu, foto yang digunakan Linda untuk memfitnahku, langsung aku hancurkan. Di belakang, suasana menjadi kacau. Adel langsung melompat maju, lalu menarik Linda. "Dirga! Siapa yang memberitahumu, siapa yang memberitahumu!" Suara Linda yang histeris terdengar di telingaku. Aku bahkan tidak menoleh sedikit pun. Tanpa perlu melihat, aku tahu bahwa wajah Linda sekarang pasti sangat jelek. "Aku tahu! Aku tahu! Stella! Dasar wanita licik! Kamu memberitahunya semua ini!" Linda masih berteriak. Di tengah teriakannya, sepertinya terdengar teguran dari Arin. Ketika aku pergi dengan mobil, aku melihat Adel dan Rudy, Ayah Linda, menarik wanita itu untuk masuk ke dalam mobil. Setelah insiden sebesar ini, reputasi Keluarga Wijaya pasti hancur karena ulah Linda. Di kalangan keluarga terhormat seperti ini, siapa yang tidak punya latar belakang yang baik? Siapa yang mau dengan wanita yang sudah hamil? Setelah insiden ini, apakah Linda masih berharap bisa menikah dengan keluarga di tingkatan yang sama? Dia sudah tidak akan bisa menikah lagi. Aku sangat memahami apa tujuan Linda melakukan ini hari ini. Bagaimanapun juga, aku adalah orang yang diakui sebagai tunangannya oleh kalangan terhormat. Linda ingin menghancurkanku di depan semua keluarga terhormat, serta memutuskan hubungannya denganku. Dengan begitu, dia bisa menjalin hubungan dengan Hans tanpa perlu merasa khawatir. Aku tidak akan menolak kalau dia ingin memutuskan hubungan denganku. Kesalahannya adalah dia ingin merusak reputasiku! Karena dia ingin merusak reputasiku, aku akan membuatnya ternoda selamanya! Menghancurkan diri sendiri adalah sesuatu yang sangat dikuasai oleh Linda.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.