Bab 86
"Srrp ...."
Keempat pria dewasa itu memegang mangkuk dan menyeruputnya dengan suara yang cukup keras.
Fredi menghela napas puas, "Puas sekali! Makanan Jepang yang kita makan kemarin memang mewah, tapi aku selalu merasa ada yang kurang. Sup pedas tetap yang terbaik, apalagi kalau dimakan bersama sate kambing dan roti sayur .... Wah, enak sekali," kata Fredi.
Mulut Fredi terisi penuh dengan makanan dan dia memuji dengan suara tidak jelas.
Aku tertawa dan memberi tusuk sate kambing ke tangannya.
"Makan yang banyak sampai kenyang," kataku.
"Fredi, kamu bukan orang dari daerah dataran tengah, tapi kenapa kamu sangat menyukai sup pedas?" tanya Vidi.
"Nggak ada diskriminasi dalam makanan! Saudara Vidi, tolong jaga ucapanmu," tegur Fredi.
Fredi mengangkat dagunya dengan gaya cukup agresif.
"Baiklah, aku bersalah. Maafkan aku, Pak Fredi," kata Vidi.
"Pak Fredi nggak boleh makan teman sesama jenis, 'kan? Biarkan aku saja yang memakannya untukmu!" ucap Sandy sambil dengan cepat mengambil tusuk sa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link