Bab 77
Kaila memanyunkan bibirnya dan tersenyum, "Dia adalah temanku, teman baikku."
Kaila sengaja menekankan kalimat terakhirnya.
Pria itu mengerutkan kening dan bertanya, "Teman baik?"
"Kamu datang berkencan denganku dengan membawa ... teman laki-laki?" tanya pria itu.
Dia bertanya sambil menatapku dari atas ke bawah.
Aku merasakan penghinaan di matanya dan menelan kembali kata-kata yang ingin kujelaskan.
Kaila mengangguk dan berkata, "Memangnya nggak boleh? Aku ingin temanku membantuku menguji apakah kamu layak untuk dikencani."
Didengar dari perkataan Kaila, sepertinya ini bukan pertama kalinya mereka bertemu.
Pria itu mendengus dingin, lalu berkata, "Baiklah."
"Kaila, aku akan menunjukkan kepadamu ketulusanku," lanjutnya.
Pria itu mengangkat dagunya, matanya penuh rasa bangga.
"Apa kamu nggak mau memperkenalkan dirimu?" tanya pria itu sambil mengangkat dagunya.
Aku sudah lebih tinggi darinya, jadi gerakannya yang mengangkat dagu tidak berhasil menunjukkan kesombongannya.
Melainkan, membu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link