Bab 76
Nathan merespons paling cepat.
Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menyentuh rambutnya.
"Maaf, kamu melihat ini semua," ucap Kaila.
Dia mengangkat alisnya dengan penasaran.
Aku menggelengkan kepalaku dan berkata, "Nggak apa-apa, kita semua saling kenal."
Kini giliran Nathan yang terkejut.
"Kita semua saling kenal?" tanya Nathan.
Aku mengangguk dan menjawab, "Kaila adalah rekan sekaligus teman baikku, sedangkan kamu adalah pasangan kencan buta yang dicari oleh ibuku."
Meskipun aku menjawab pertanyaan Nathan, tapi dari dua kalimat sederhana itu sudah terlihat jelas kedekatan hubungan antara kami bertiga.
Aku tetap berdiri dengan tenang di samping Kaila.
Nathan merasa tidak senang dan berkata, "Haha, aku nggak tahu kalau kalian berdua saling kenal sebelumnya."
Aku tampak bingung.
"Kita belum kencan buta, aku nggak perlu memberitahumu tentang pertemananku, 'kan?" ucapku.
Nathan tiba-tiba memelototiku dan mengambil tas yang dia letak di samping.
"Kalau aku tahu kalian berdua saling mengenal
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link