Bab 10
Saat Diego membuka mata, cahaya siang keesokan harinya telah memenuhi ruangan. Di sekeliling ranjangnya, teman-temannya dan Saskia telah berkumpul, bercanda dan menggoda.
"Kak Diego, kali ini kamu benar-benar jadi pahlawan! Semua orang terpukau dengan aksimu!"
"Saskia begitu tersentuh. Kalau ada satu cara untuk membalas utang budi ini, seharusnya dengan sepenuh hati, bukan?"
"Kak Diego, akhirnya keinginanmu terwujud. Momen seperti ini layak dirayakan, bukan?"
Saskia, yang terus digoda tanpa henti, wajahnya memerah seperti apel matang. Matanya yang malu-malu mencuri pandang ke arah Diego.
Suaranya terdengar lembut saat dia berkata, "Diego, aku benar-benar nggak menyangka kamu bersedia melakukan begitu banyak hal untukku. Setelah kamu pulih, bagaimana kalau kita bersama?"
Begitu kata-kata itu terucap, suara riuh dukungan membesar, meneriakkan dengan semangat, "Bersama! Bersama!"
Sorak-sorai memenuhi ruangan, tetapi Diego tetap tak bersuara. Tatapannya menyapu setiap wajah, setiap sudut,

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link