Bab 251
Keesokan paginya, Marsha disuruh oleh ibu tirinya untuk pergi membeli sayuran.
Ibu tirinya berkata, "Keluarga besar kita takut keluar rumah karena kamu! Ke mana pun kita pergi, akan selalu digunjing orang. Ini semua karena ulah jalang nggak tahu malu sepertimu!"
"Sayangnya, ayahmu masih nggak tega mengusirmu! Kalau kamu masih punya sedikit harga diri, mati saja! Jangan membebani keluarga kita. Karena kamu, kita dihina oleh orang lain, tahu nggak!"
Marsha berkali-kali membantah, "Aku sama sekali nggak pernah melakukan hal seperti itu. Foto dan video itu semua palsu ... palsu!"
Tidak ada yang percaya.
Sebuah fitnah dapat menyebabkan kehancuran.
Yang palsu juga akan menjadi nyata.
Marsha berjalan keluar dengan ragu-ragu. Namun, begitu dia mendongak, foto-foto yang masih ada semalam telah dirobek habis-habisan, tidak ada satu pun yang tersisa.
Jika bukan karena ada bekas lem yang tertinggal di dinding, dia hampir mengira kejadian semalam tidak pernah terjadi.
Marsha terpaku dan melihat pin
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link