Bab 199
Rasanya Ophelia ingin menangis karena merasa terharu. Jendela yang dia tutup rapat karena harapan di kehidupan sebelumnya pupus, sedikit demi sedikit terbuka berkat kata-kata Jeremy.
Walaupun cahaya yang masuk melalui celah itu tipis, terangnya sudah cukup untuk memberikan secercah harapan bagi mereka yang terkurung dalam kegelapan.
Semoga cahaya ini tidak akan direbut lagi.
"Iya," jawab Ophelia sambil mengangguk dengan patuh. Dia tidak membantah pernyataan Jeremy.
Baik Ophelia maupun Jeremy tidak menyadari bahwa ada yang menguping pembicaraan mereka dari luar kamar.
Beberapa saat kemudian, seorang pembantu mengendap pergi dan melaporkan kata-kata Jeremy secara langsung kepada Mia.
Mia sedang memotong buah di dapur, dia berusaha bersikap semanis mungkin demi mendapatkan 10% saham. Itu sebabnya saat Paula bilang ingin minum jus jeruk, Mia langsung menawarkan diri untuk ke dapur dan memotong buah serta membuat jus jeruk itu sendiri.
Begitu mendengar laporan dari pembantu yang biasanya di
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link