Bab 198
"Hah, dasar Phelia. Sampai akhir tetap saja dia nggak puas dengan kita," keluh Andy sambil menghela napas.
"Dia benar-benar nggak tahu terima kasih!" omel Paula. "Memangnya kita salah apa dengannya? Kita 'kan sudah memberikan kompensasi yang cukup, aku juga sudah begitu baik padanya. Kenapa tetap saja dia nggak mau dekat denganku, bahkan menolak memanggilku 'Ibu'!"
"Ayah, Ibu!" Mia memeluk lengan kedua orangtuanya sambil berujar dengan manja agar Andy dan Paula tidak mengacuhkan Ophelia lagi. "Kan masih ada aku! Walaupun Kak Ophelia nggak puas dengan kalian, tapi aku nggak akan pernah begitu!"
"Iya, Mia memang sejak kecil selalu dekat dengan kami!"
"Hehehe."
Lantai bawah dipenuhi suara tawa yang bahagia.
Di lantai atas, Jeremy mengetuk pintu kamar Ophelia.
"Kenapa, Kak?"
Ophelia membuka pintu kamarnya yang dia kunci dan mempersilakan Jeremy untuk masuk.
Jeremy masuk dan duduk di kursi meja rias. Dia memperhatikan ekspresi Ophelia yang terlihat polos, lalu akhirnya menepuk dahi Ophelia
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link