Bab 491
Erica duduk di kursi sambil berkacak pinggang. Dia berpura-pura sangat marah.
"Jangan seperti anak kecil, makanlah!"
Rania mengetuk dahi Erica dengan lembut dan menasihatinya.
"Oke, aku tahu."
"Tapi, cuma masakan ibu yang paling enak."
"Kue Bunga Senja macam apa itu? Aku nggak mau memakannya meski diberi secara cuma-cuma."
Erica mengangkat kepalanya dengan angkuh, seakan sama sekali tidak peduli.
Dia mengambil sendok dan mulai mengambil makanan.
Devan pun tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat alisnya ketika melihat Erica seperti itu.
"Wah, kamu benar-benar punya prinsip, ya? Sama sekali nggak mau memakannya?"
Devan berkata dengan terkejut.
"Aku nggak mau memakannya."
"Aku sudah puas makan masakan ibuku tiap hari. Kenapa mesti makan Kue Bunga Senja?"
"Aku nggak peduli sama camilan-camilan itu. Yang paling enak cuma makanan yang dimasak ibu."
Erica menatap Rania dengan gembira, sambil menyunggingkan senyuman di wajahnya.
"Mulut kecilmu itu, pasti habis makan madu."
Rania terseny

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link