Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 252

"Simpan rasa kasihan kalian. Jangan sok ikut campur urusan orang lain!" "Batu ini milikku. Yah, terserah aku mau melakukan apa." "Kalau aku kasih ke pengemis, itu juga bukan urusan kalian!" Sikap Devan sangat dingin, tanpa sedikit pun ramah tamah. Tatapannya tetap tajam seperti sebelumnya. Sikapnya membuat Sonia dan yang lainnya merasa tak nyaman. Rasanya seperti berada di dalam gua es, tubuh mereka terasa sangat dingin. "Semalam, ayah dan yang lain berdiskusi untuk merayakan ulang tahun. Mereka berharap kamu bisa memberinya hadiah, pakai batu itu." "Sebentar lagi Liana pasti datang." "Jangan bilang aku nggak mengingatkanmu. Hati-hati saja!" Desi berbicara dengan wajah serius, perlahan angkat bicara. "Dia mau datang?" Mata Devan tampak berbinar, lalu dia tersenyum dan berkata, "Mau dicaci maki, ya?" "Jangan terlalu sombong. Kenapa nggak mencoba lebih rendah hati sedikit?" "Apa kamu pikir semua orang lebih bodoh dibandingkan dirimu?" Desi menghela napas, raut wajahnya tampak putus asa.

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.