Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 251

Tentu saja, Devan pasti merasa kesal. Tiba-tiba. Sonia teringat sesuatu. "Kamu bercanda, 'kan? Aku ingat pernah memasakkan tumis seledri untukmu dan kamu memakannya." "Kalau nggak salah, itu hari kedua setelah kamu pulang. Aku masak khusus untukmu, apa kamu lupa?" "Kamu bahkan bilang rasanya enak sekali!" Sonia tampak seperti menemukan secercah harapan, ekspresinya menjadi agak bersemangat. Namun. Devan justru tersenyum. Senyum itu mencerminkan keputusasaan dan kesedihan mendalam. "Ya, aku memang makan, tapi kamu tahu nggak, betapa tersiksanya aku saat muntah malam harinya?" "Dari awal, aku sudah bilang nggak suka, tapi keesokan harinya kamu tetap masak itu lagi!" "Aku nggak mau membuatmu kecewa. Jadi, aku terpaksa memakannya." "Untungnya, setelah itu kalian melarangku ikut makan di meja. Setidaknya, aku nggak perlu lagi melihat wajah kalian." Devan menatap mereka bertiga dengan pandangan sinis. Kebenciannya begitu nyata dan tidak tersembunyi sama sekali. "Ini ... kenapa bisa seperti i

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.