Bab 195
Ekspresi mereka langsung berubah, mereka segera berlari masuk.
Ternyata, di dalam memang penuh dengan asap tebal.
"Uhuk, uhuk!"
Semua orang mulai terbatuk, mencari sumber asap tersebut.
Akhirnya, mereka menemukannya di dapur.
Begitu mereka mendekat dengan terburu-buru, mereka melihat Erica sedang sibuk di dalam.
"Ngung ...."
Devan segera menyalakan alat penghisap asap, membuat asap mulai terhisap dengan cepat.
Dia juga membuka jendela agar udara bisa mengalir.
"Erica, apa kamu baik-baik saja?"
Devan buru-buru bertanya.
"Aku ... aku baik-baik saja ...."
Erica juga merasa ketakutan dengan situasi ini.
Sepasang mata besarnya penuh dengan ekspresi cemas.
"Apa kamu mau memberontak?"
Rania yang masih ketakutan, menatap ke arah Erica.
"Sudahlah, yang penting nggak ada apa-apa yang terjadi. Jangan salahkan dia lagi."
"Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa berantakan sekali?"
Benny pun bertanya.
"Aku melihat Kakak bisa memasak makanan enak, jadi aku juga ingin memasak untuk kalian."
"Tapi aku j
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link