Bab 170
"Hei, Nak. Kenapa diam saja?"
"Cepat duduk sana! Tuan Muda Marco sudah sangat baik padamu. Jangan buat dia marah!"
"Makan satu meja dengan keluarga-keluarga kaya di Yuwana itu kesempatan emas yang langka!"
Semua orang mulai bicara bergantian, seolah-olah menasihati Devan.
Namun, dari nada mereka, jelas lebih terdengar seperti mengkritik.
Tatapan setiap orang dipenuhi dengan penghinaan.
Devan hanya tersenyum sinis, sama sekali tidak peduli.
Dia menarik sebuah kursi dan duduk dengan tenang.
Kursi lain di dekatnya tidak dia pedulikan.
Melihatnya seperti itu, Marco tersenyum puas dan hatinya sangat senang.
Devan, pada akhirnya kamu tetap tunduk untuk melakukan apa yang aku perintahkan!
Di tempat ini, kamu tidak akan pernah menang atas siapa pun!
Hari ini, aku akan menghancurkan harga dirimu sepenuhnya!
"Cih, kenapa dia disuruh duduk? Menyebalkan sekali!"
Liana menghela napas kesal sambil melirik sinis.
Namun, Liana tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa melihat Devan tetap duduk di sana.
"Ha
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link