Bab 106
Larut malam.
Seperti ada kain hitam besar yang menutupi seluruh langit.
Devan memandang ke langit, merasakan tekanan yang begitu berat.
Hal-hal yang terjadi belakangan ini membuat pikirannya menjadi sangat rumit.
Saat memandang langit malam yang hitam, dia ingin merobek kain hitam itu dan membiarkan cahaya keluar.
Tiba-tiba, terdengar suara dering ponsel.
Devan melihat sebuah pesan masuk dan membacanya dengan saksama.
"Kak, benar-benar ada orang yang datang tadi, baru saja pergi!"
Pesan itu berasal dari seorang pengemis kecil yang Devan tugaskan untuk mengawasi rumah sopir truk besar.
Begitu ada gerakan mencurigakan, dia akan langsung memberi tahu Devan.
Pada saat ini.
Sudut bibir Devan terangkat, menampilkan senyum tipis.
Tepat seperti dugaannya!
Kamu masih ingin membunuhku!
Baik di kehidupan sebelumnya maupun kehidupan ini, semuanya tidak berubah.
Segala sesuatunya tetap berjalan sesuai rencana Devan, tanpa terpengaruh.
Devan tetap tenang, lalu dia mengirimkan uang sebesar 20 juta un
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link