Bab 46 Adakah Kemungkinan Mereka Saling Jatuh Cinta?
"Clara, cucu menantu kesayanganku."
Begitu mendengar dari pelayan bahwa Clara sudah sadar, Nenek Laras bergegas menjenguk Clara di kamarnya.
Clara baru selesai makan bubur. Rona merah di wajahnya juga sudah hilang.
Melihat kedatangan Nenek Laras, Clara memanggil dengan tersenyum, "Nenek."
Nenek Laras jalan ke samping tempat tidur. Sambil mendorong Ivan, dia duduk di samping, lalu menggenggam tangan Clara dengan erat.
Ivan terdiam.
Mata Nenek Laras yang penuh kelembutan menunjukkan perhatian tulus kepada Clara. "Clara, bagaimana kondisimu? Demammu sudah turun? Masih sakit di bagian mana?"
Clara menggelengkan kepalanya, lalu menjawab, "Nek, aku sudah sehat. Setelah makan bubur, aku jadi bertenaga lagi."
Mendengar itu, Nenek Laras merasa lega.
"Syukurlah." Tatapan Nenek Laras penuh dengan cinta dan perhatian. "Kamu nggak tahu, waktu kamu demam, Nenek sangat khawatir."
"Nenek, maafkan aku, aku sudah membuat Nenek khawatir," jawab Clara dengan perasaan bersalah.
Nenek Laras menepuk punggung

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link