Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 109

Saat Giany bangun, sekujur tubuhnya terasa hangat. Barulah Giany sadar bahwa dirinya berbaring di kasur. Giany buru-buru bangun dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Giany mendapati sebuah bercak merah di lehernya. Giany mendekat ke cermin dan menggosok bercak merah itu dengan kuat, tetapi bercak merah itu tidak hilang. Ternyata, tetap ada nyamuk di rumah orang kaya. Dari sudut mata, Giany melihat ada sikat gigi baru di samping. Giany bergegas mandi dan turun. Waktu masih pagi, baru pukul 6 pagi, tetapi sarapan sudah siap di atas meja. Walace sedang duduk di samping jendela dan bertelepon. Giany tidak mengganggu Walace. Giany ingin berpamitan dengan pelayan dan pergi lebih dulu, tetapi dihentikan olehnya. "Nona Giany, ayo sarapan dulu. Pak Walace secara khusus berpesan untuk ini." Giany terharu. Walace bersikap dingin, tetapi sebenarnya perhatian. "Apa Walace sudah makan?" "Belum. Pak Walace bilang makan bersama setelah kamu turun." Giany duduk di depan meja makan. Giany awalnya

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.