Bab 105
Giany baru merasa lega setelah memastikan tangan Walace sudah bersih dan Walace tidak marah.
Giany pelan-pelan menaruh tangan Walace. Giany bertanya dengan suara pelan, "Pak Walace, apa kamu sudah merasa lebih baik?"
Walace menundukkan kepala dan melihat pergelangan tangannya yang dipegang oleh Giany.
Jari Giany ramping seperti tanaman merambat. Kehangatan kulit Giany seakan-akan meresap ke pori-pori Walace.
Giany bertanya lagi karena tidak sabar ingin mengetahui kondisi Walace saat ini.
"Pak Walace, apa kamu merasa lebih baik sesudah minum obat?"
Walace akhirnya mendongakkan tatapan dan mengiakan. Walace mengayun pergelangan tangannya yang dipegang oleh Giany.
Giany buru-buru melepaskan tangan Walace dan meminta maaf. Giany tidak berani bertindak sembrono di depan Walace.
"Maaf, aku terlalu panik tadi. Baguslah kalau kamu baik-baik saja."
Suasana di kursi belakang menjadi hening.
Giany tidak yakin apakah Walace marah atau tidak.
Giany duduk tegak dan dengan patuh memasang sabuk pengam

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link