Bab 61

Kali ini, wali kelas memang agak panik. "Kalian jangan panik, aku akan konfirmasi dengan Pak Galih sekarang ... " Saat wali kelas hendak menemui Pak Galih, Yolanda tiba-tiba berdiri. Dia menatap Salma dan berkata. "Namamu Salma Triono, 'kan? Mau taruhan denganku?" "Taruhan?" Salma mendengus dingin. "Apa bagusnya taruhan dengan orang sepertimu?" "Kamu nggak mau aku masuk Kelas Anggrek hanya karena nilaiku buruk. Kalau aku bisa dapat peringkat pertama ujian masuk, kamu mau bilang apa?" "Peringkat pertama?" Salma terkejut mendengar perkataan Yolanda, wajahnya jelas menunjukkan keheranan. Mendengar hal ini, siswa lain memandang Yolanda dengan remeh. "Pecundang yang nggak selesai SMP sepertimu berkoar-koar mau jadi peringkat pertama di SMA Pratama? Mau hina siapa?" Wali kelas juga merasa Yolanda sedang membual, dia memelototi Yolanda dengan tidak senang. "Yolanda, aku akan bicarakan hal ini dengan Pak Galih dulu sebelum ambil tindakan. Mohon duduk dulu!" Yolanda melirik wali kelas dengan ac