Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 95

"Pak Yovan, jangan telepon aku lagi untuk hal seperti ini. Aku sangat bahagia sekarang dan aku nggak ingin memengaruhi suasana hatiku." "Aku nggak peduli dengan urusan perusahaan itu lagi ketika aku meminta melihat kamera pengawasan dan kamu bersikeras bahwa itu adalah aku." "Aku sangat terkejut karena rasa jijikmu terhadapku sudah mencapai level itu, tapi menurutku itu normal." Sovia kembali dengan membawa teh susu dan memanggil kakaknya, tapi dia tidak jadi memanggil. Dia duduk dengan tenang di kursi penumpang dan memberikan Cintia secangkir cokelat panas. "Pak Yovan, tolong jangan ganggu hidupku. Ini permintaan terakhirku." "Tia, kita nggak bisa berlalu begitu saja." "Kalau begitu aku akan menunggu dan melihat bagaimana caranya Pak Yovan untuk nggak biarkan hubungan ini berlalu." Cintia menutup panggilan telepon, mengambil teh susu dan menyesapnya, sampai mutiara itu tersedot. Alisnya berkerut. Sovia langsung mengerti, mengeluarkan kantong teh susu dan menyerahkannya lalu Cintia mel

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.