Bab 100
"Jangan menangis, nanti riasanmu luntur," kata Derry.
Derry mengeluarkan sebuah saputangan putih dari kantong bajunya dengan elegan dan menyeka air mata Isabella dengan sangat lemah lembut dan terampil.
Karena diperhatikan oleh seorang pria tampan dan anggun seperti ini, jantung Isabella pun berdebar kencang. Dia merasa bahwa dirinya sendiri sangat menarik perhatian.
Pria ini pasti adalah pangeran yang datang menyelamatkannya!
Dia memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekat ke dekap Derry sambil berkata dengan sangat manja, "Terima kasih, aku nggak apa-apa."
"Baguslah kalau begitu," kata Derry sambil tersenyum. Dia menyodorkan saputangannya ke tangan Isabella dan berkata lagi, "Tadi, aku mendengar seseorang memainkan kecapi di ruangan sebelah. Merdu sekali. Apakah itu kamu?"
Ekspresi Isabella menjadi kaku. Bagaimana dia harus menjawab pertanyaan ini?
Jika dia menjawab dengan jujur, bukankah dia memberikan kesempatan bagi Pamela sialan ini untuk menebarkan pesonanya di hadapan pangeran t
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link