Bab 24
Lukman mengangguk pelan.
"Kalau sudah datang, kenapa pergi lagi sebelum jam delapan?" tanyanya.
Gea terlihat sangat bingung. "Pak Lukman, kenapa Tuan Steven harus memperlakukanku seperti ini? Aku kan nggak terlambat?"
Lukman kembali menunjukkan ekspresi datar. "Nona harusnya menanyakan pada diri sendiri. Sebelum datang ke sini, Nona pergi ke mana?"
Gea langsung menyadari semuanya.
Steven tahu dia pergi ke keluarga Mardika dan ini adalah hukuman darinya.
Gea tiba-tiba merasa takut. Dia sadar tindakannya terlalu gegabah. Jika Steven berubah pikiran, dia tidak tahu harus bagaimana.
Saat ini, Steven hanya memintanya berjemur di bawah terik matahari. Hukuman ini cukup ringan.
Dia mengangguk pada Lukman dengan rasa terima kasih. "Baik pak Lukman, terima kasih sudah mengingatkan."
Melihat Gea akhirnya menyadari kesalahannya, Lukman pun tidak mengatakan apa-apa lagi.
Semoga putri keluarga Sutedja ini bisa lebih bijak ke depannya. Kalau tidak, mereka yang bekerja untuk Steven juga akan terkena
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link