Bab 5 Sosok Bos yang Tampan
Finley sedikit tertegun, lalu merasa malu sekaligus marah. Dia berkata, "Bagus! Kita putus hubungan saja! Jangan menyesal nanti! Kami juga nggak ingin kamu kembali! Sejak kamu datang ke keluarga kami, coba kamu hitung sendiri sudah berapa banyak masalah yang terjadi?"
Awalnya, Finley memang merasa bersalah pada Ivana. Namun, sekarang ketika melihat Ivana yang masih baik-baik saja tanpa luka sedikit pun, sementara mereka telah larut dalam rasa bersalah serta kesedihan berhari-hari, tentu saja Finley merasa kesal!
Faktanya, sejak melihat Ivana tadi, dia memang sudah merasa tidak nyaman!
Jelas-jelas tidak ada yang terjadi pada Ivana, tetapi dia malah menghilang begitu saja. Dia sengaja membuat orang khawatir dan cemas!
"Finley!" Sebuah suara teguran terdengar dari belakang Finley.
Finley mendongak, melihat kakak laki-lakinya berjalan cepat menghampiri.
Ivana tidak peduli siapa yang datang. Dia hanya berbelok untuk menghindari Finley, berniat langsung pergi.
"Ivana! Tunggu sebentar!" Kevin mempercepat langkahnya.
Ivana sempat ragu. Dia menoleh, menatap Kevin yang mendekat dengan tatapan dingin.
Sebenarnya tadi Ivana ingin langsung melarikan diri saja. Lagi pula, tidak ada yang bisa mengejarnya jika Ivana berlari.
Namun, kemudian Ivana berpikir. Dia tidak bersalah pada siapa pun, kenapa dia harus lari? Nanti malah akan terlihat seperti Ivana yang merasa bersalah pada Keluarga Jarvis, seperti sedang kabur karena malu.
"Ivana, ikut aku masuk dulu. Duduk sebentar di dalam, tunggu kami selesai membicarakan tentang masalah kontrak. Setelah itu, kita akan pulang bersama. Kalau ada yang perlu dibicarakan, kita akan bicarakan di rumah. Tentang masalah kontrakmu, sebaiknya tetap ditinjau oleh pengacara," kata Kevin dengan wajah serius serta nada yang tidak bisa dibantah. Dia seperti orang yang terbiasa memberi perintah.
Ivana menatapnya dengan mata terbelalak karena terkejut. Dia tiba-tiba merasa ingin tertawa. Benar saja, Ivana pun langsung tertawa lepas. "Pak Kevin, kamu benar-benar berpikir setelah kalian mengurungku dalam mobil yang terbakar, membiarkanku ..." terbakar hidup-hidup.
"Aku masih akan pulang ke rumah kalian, melayani kalian, menjadi pembantu kalian, menjadi asisten Olivia? Kalian pikir aku ini apa? Budak yang bisa kalian injak-injak serta kendalikan sesuka hati?"
Kalimat "terbakar hidup-hidup" akhirnya Ivana telan kembali. Karena saat ini dia masih hidup dan berdiri di sini. Jika Ivana mengucapkannya, orang lain bisa menganggapnya mengada-ada.
"Memang kali ini Ibu yang salah, tapi dia nggak sengaja. Dia sangat sedih akhir-akhir ini ..." kata Kevin dengan suara lebih pelan, mencoba menurunkan nada bicara.
Ivana mengangkat tangan, menyuruhnya berhenti bicara.
"Aku nggak melihat satu pun dari kalian menunjukkan kesedihan yang nyata. Tentang alasannya, tadi sudah aku katakan pada Finley. Aku nggak mau mengulangnya lagi! Tolong, jangan coba-coba membela diri kalian dengan cara meremehkan apa yang terjadi. Kecuali kalian pernah merasakan sendiri bagaimana rasanya tubuh kalian dilalap api!" Setelah berkata demikian, Ivana melangkah cepat, melewati mereka berdua, lalu pergi.
Apa yang bisa diharapkan dari keluarga yang begitu dingin dan tidak punya hati seperti mereka? Kata maaf atau penyesalan jelas tidak akan keluar dari mulut mereka. Yang pertama kali mereka lakukan justru menyalahkannya! Mengeluh padanya!
Mereka seolah mengira bahwa cukup dengan mengatakan "tidak sengaja", maka Ivana akan langsung ikut pulang bersama mereka dengan senang hati.
Meskipun di kehidupan sebelumnya Ivana sudah dibuat terkejut oleh ketidakpedulian serta kekejaman mereka, di kehidupan ini mereka tetap saja terus mengejutkan Ivana dengan kekejaman serta kelicikan yang lebih dari dugaan Ivana!
Ivana memang sudah sejak lama tidak berharap apa pun dari keluarga itu. Namun, tetap saja mereka bisa terus menembus batasan paling rendah dalam benaknya!
...
"Dokter seperti Pak Logan itu sudah sampai pada tahapan bisa menghidupkan orang yang mati, menyambung tulang dan daging. Di dunia ini, nggak ada dokter yang lebih hebat darinya. Kalau dia mengatakan nggak bisa disembuhkan, berarti memang nggak bisa disembuhkan." Pada saat itu, Ivana yang berjalan dengan wajah dingin, tanpa sengaja mendengar kalimat itu dari pinggir jalan.
Menghidupkan yang mati, menyambung tulang dan daging?
Di dunia ini ada dokter setingkat itu?
Ivana yang awalnya berjalan dengan langkah cepat, langsung menoleh ke arah sumber suara itu.
Detik berikutnya, sebuah wajah pria yang luar biasa menawan tertangkap oleh matanya.
Biasanya, kata "luar biasa menawan" tidak akan digunakan untuk mendeskripsikan seorang pria. Namun, hanya kata itulah yang pantas untuk pria ini!
Pria itu duduk santai di dalam sebuah mobil mewah berwarna hitam. Kepalanya sedikit menoleh melihat keluar jendela ....
Wajahnya seperti dipahat dari es dan salju, sempurna tanpa cela. Alis dan matanya seolah diselimuti salju dingin, ekspresinya pun mengandung hawa dingin, serta aura kuat yang memancar darinya membuat orang tak berani menatapnya secara langsung ....
Meskipun Ivana pernah melihat banyak pria tampan di dunia kultivasi, dia harus mengakui bahwa pria ini tidak kalah dari para pria paling tampan di dunia kultivasi! Termasuk auranya!
Namun, bukan itu hal yang paling penting. Yang lebih penting adalah, Ivana menyadari bahwa pria ini diselimuti energi berwarna ungu keemasan. Namun, di balik cahaya itu, samar-samar tersembunyi warna yang gelap ....