Ancaman Sheilla
"Jadi bagaimana keputusanmu?" tanya Qirani.
Sheilla bergeming sesaat. "Saya akan memikirkan masukan darimu."
Qirani menunjukan senyumannya. "Silahkan, pikirkanlah matang-matang. Saya juga hanya bisa memberi masukan yang menurut saya tidak akan merugikan banyak orang termasuk dirimu, tapi belum tentu jadi yang terbaik buatmu."
Percakapan Sheilla dan Qirani berakhir. Keduanya pulang bersama. Qirani menawarkan diri untuk mengantar Sheilla ke kediamannya, kemudian berpesan sebelum pergi. "Jangan sungkan bicara pada saya. Tidak perlu formal, obrolan santai atau apapun boleh kau katakan. Chloe juga sering melakukannya dan dia bilang nyaman berbicara dengan saya." Kekeh Qirani. Tujuan ucapannya sebagai upaya mendekatkan dirinya dan Sheilla agar wanita itu lebih terbuka tentang keinginannya pada Erland."
"Baiklah."
Qirani segera menyampaikan percakapannya tadi dengan Sheilla pada Erland.
"Terimakasih, semua bantuanmu sangat berharga," ucap Erland pada Qirani lewat saluran telepon.
"Tidak perlu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link