Bab 19
Di sisi lain, Johan langsung mengambil ponselnya setelah pulang kerja dan mulai menghubungi teman-temannya untuk pergi ke bar.
Ketika Yaris tiba di ruang VIP, dia melihat Johan sedang menuangkan alkohol langsung ke mulutnya dari botol.
Dengan agak kesal, dia mendekat, lalu merebut botol alkohol dari tangan Johan.
"Apa maksudmu ini? Mengundang teman-teman datang, cuma untuk melihat kamu minum?"
Johan sudah minum banyak dan sudah agak mabuk. Dengan kesal, dia menendang meja kopi. "Sialan, pria-pria nakal datang satu per satu."
Yaris duduk di sofa di sampingnya, dengan kaki bersilang di meja kopi, dan dengan santai bertanya, "Kenapa lagi sekarang?"
Johan tidak menjawab, dia malah mengambil botol minuman lain dan terus meminumnya.
Sabian yang mengikuti Yaris masuk, langsung khawatir melihat keadaan kakaknya. "Kak Yaris, kenapa kakakku begini?"
Yaris menjawab dengan acuh tak acuh, "Apa lagi? Ya, patah hati, lah."
Sabian terkejut, "Ah, jadi dia bertengkar dengan Kak Sheila?"
Jelas sekali, Sa

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link